-->

Budidaya Bawang Merah di Lahan Kering Sukses Besar

Budidaya Bawang Merah di Lahan Kering Sukses Besar

Siapa yang tak tahu bawang merah? Komoditas pertanian yang selalu ada di dapur menemani ibu ibu memasak. Bawang merah atau nama latinnya Allium ascalonicum merupakan tanaman semusim yang sangat banyak dibutuhkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Selama ini, bawang merah mayoritas dibudidayakan di tanah sawah dan jarang diusahakan di tegalan atau lahan kering. Sebenarnya secara teknis, bawang merah bisa beradaptasi cukup baik jika ditanam pada dataran rendah, atau di sawah irigasi atau pun  bisa juga budidaya bawang merah di lahan kering seperti tegalan dan pegunungan. 


Budidaya Bawang Merah di Lahan Kering



Jika dikembangkan dengan teknik dan prosedur penanaman yang baik maka bertani bawang merah akan menjadi prospek komoditas yang baik. Harga yang terus melambung dan jarangnya petani pada umumnya yang membudidayakan tanaman bawang merah ini.

Sebenarnya tanaman ini cocoknya tumbuh dengan optimal pada ketinggian 0 – 1000 meter diatas permukaan laut atau bisa dibilang dataran rendah. Apalagi jika ditanam pada ketinggian 0 – 450 meter dpl. Itu adalah ketinggian ideal bawang merah akan tumbuh subur dan menghasilkan produksi umbi yang banyak jika ditanam pada ketinggian tersebut. Mengapa? Karena cuaca pada dataran rendah cenderung panas cahaya matahari banyak dan tumbuh kembang bawang merah pun akan optimal sekali.

Curah hujan yang tinggi pada dataran tinggi dengan kelembaban tinggi dan wilayah berkabut memang tidak disukai tanaman ini. Faktor cahaya matahari, kelembaban udara berpengaruh pada banyaknya hama dan penyakit yang menyerang. Cahaya yang terhalang kabut dan suhu yang terlalu dingin membuat tanaman bawang merah mudah layu dan busuk kalau dalam bahasa jawanya kademen.70% tiap hari cahaya matahari dibutuhkan tanaman bawang merah dengan suhu optimal tumbuh kembang sekitar 25 – 32 derajad celcius serta kelembaban ideal 50 sampai 70%).

Tanah dengan tektur remah cirinya tidak terlalu liat, alias yang sedang sedang saja dengan pengairan yang baik dan cukup dengan kandungan zat organik pada tanah akan sangat disukai tanaman ini. Kadar keasaman tanah juga sangat berpengaruh, Kadat keasaman diukur dengan derajad PH. Tanah yang cocok adalah tanah dengan keasaman 5,6 sampai 5 derajad keasaman.

Tanah yang cocok tersebut misalkan adalah tanah aluvial atau bisa dengan tanah kombinasi antara tanah biasa dengan tanah Glei-Humus atau Latosol untuk menghasilkan struktur tanah yang remah.Tanah struktur lempung bercampur pasir atau boleh dikatakan lempung berdebu, remah dan tidak liat akan sangat cocok bagi tanaman bawang merah dalam tumbuh dan berkembang.
Kadar air tanah yang baik tanah lembab namun tidak ada genangan akan membuat  budidaya bawang merah menghasilkan produksi yang optimal. Musim kemarau dengan sistem irigasi yang baik akan membuat bawang merah berkembang sangat baik. Hama yang sedikit juga cahaya matahari berpancar sepanjang hari menjadi sebabnya. 

Memang cahaya matahari menjadi satu sumber kehidupan bawang merah selain juga air tanah bagi mereka. Jika pengairan cukup tanah gembur rempah cahaya juga cukup itu sudah cukup sebagai dasar prasyarat tumbuh kembang bawang merah. Tanam kira kira pada bulan april mei atau juli agustus.

Bedanya menanam bawang merah di sawah dan di ladang kering adalah kebiasaan musim dan pengaruh keberadaan cahaya matahari serta air. Pada ladang sawah biasanya ditanam ketika musim labuh atau setelah tanaman padi panen. Air tidak terlalu banyak, tanah mulai tidak terlalu liat dan basah baru bisa tanam bawang merah. Sementara jika di lahan kering budidaya bawang merah bisa dilakukan kapan saja selama air yang dibutuhkan tercukupi. Pada musim hujan budidaya ini tetap bisa dilakukan karena tekstur tanah yang drainasenya bagus cukup untuk membuat tanah tidak bantet atau terlalu banyak air. Jika musim kemarau budidaya bawang merah ini terkendala dengan air, namun jika kamu mengusahakan pengairan dengan baik malah justru hasilnya akan optimal. 

Bawang merah bisa juga dibudidayakan bersama budidayan cabai. Malah bagus, sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui. Dapat panen bawang merah dulu baru tanaman cabai menyusul, keuntungan yang luar biasa.

Berikut langkah langkah untuk budidaya bawang merah di lahan kering dan terbukti sukses.

Pembibitan

Bibit yang bagus akan menentukan sekali terhadap hasil budidaya komoditas tanaman ini. Sudah banyak sekali bibit bibit yang dirancang untuk lahan kering atau pun budidaya lahan basah musim hujan. Sekarang kita kembali akan mengulas bibit yang baik itu yang seperti apa?

Syarat Bibit

Budidaya Bawang Merah di Lahan Kering

Syarat-syarat bibit yang memenuhi kriteria baik adalah : 
(a) Sudah tua dan sudah melewati masa penyimpanan sekitar 2 bulan 
(b) Setelah anda potong 1/3 bagiannya terlihat titik tumbuh warna hijau.
(c) ukuran yang ideal umbi sedang 3- 4 gram / umbi)
(d) Bentuk bulat tidak keropos dan tidak berlubang warna cerah merah dan tidak pucat

Pemotongan  

perompesan bibit diperlukan dengan tujuan mempercepat masa dormansi, tanam ketika titik tumbuh sudah mulai muncul

Pengolahan lahan

Budidaya Bawang Merah di Lahan Kering

Tanah harus diolah terlebih dahulu sebelum di tanami. Pengolahan tanah dibuat gembur  dengan kedalaman pencangkulan adalah 30 cm, bersihkan pula bekas bekas tanaman sebelumnya atau bisa dibakar supaya yang berpenyakit bisa hilang atau boleh dikatakan tahap sterilisasi. Buat bedengan atau galengan sepanjang 1 m dengan parit sedalam 40 sampai 50 cm. Berikan pupuk dasar berupa pupuk kandang matang dengan estimasi 10 ton tiap hektar kemudian diaduk merata diaduk supaya cepat bercampur dengan tanah ladang tempat tanam. Jika kadar keasaman tidak bagus bisa kita tambahkan dolomit diaduk campur dengan pupuk kandang dan tanah. Biarkan selama 2 minggu. Estimasi kapur dolomit adalah 1 sampai 1,5 ton tiap hektar.

Fungsi dolomit tidak hanya untuk menetralkan kadar keasaman tanah namun juga kandingan kalsium ,kalium dan magnesium akan sangat dibutuh tanaman. Tanaman menjadi kokoh dan tidak mudah rubuh.Dengan begitu hasil produksi meningkat serta memberikan efek bobot basah maupun bobot kering bawang merah menjadi lebih besar.

Pemupukan

Budidaya Bawang Merah di Lahan Kering

Pupuk dasar yang digunakan adalah berupa pupuk kandang sapi sekitar 15 - 20 ton / ha atau bisa juga gunakan pupuk unggas misal  kotoran ayam dengan dosis 5 - 6 ton / ha  jika tidak ada gunakan kompos juga bisa dengan estimasi dosis kompos berkisar 2,5 ton - 5 ton / ha . Pupuk dasar berikutnya adalah pemberian pupuk TSP, Urea, ZA dan KCl. Jika menggunakan pupuk komposit juga bisa seperti NPK. 
Sedangkan penanaman pada bawang merah pada ladang sawah, lakukan terlebih dahulu pemberian pupuk dasar  TSP 90kg dan P2O5/ha diratakan serta diaduk dengan cangkul pada tanah Satu minggu sebelum tanam.

Pupuk susulan I berikan 2 minggu setelah tanam gunakan urea Za KCl, dan TSP 
Pupuk susulan II berikan pada umur 30 hari setelah tanam, berikan ½ dari dosis upuk susulan I. 

Penyiraman

Budidaya Bawang Merah di Lahan Kering

Siram dengan gembor tergantung dengan cuaca, saat musim kemarau pada lahan kering biasanya cepat keras tanahnya maka berikan penyiraman 2 kali dalam sehari pagi dan sore. 
Pada bawang merah terdapat periode kritis karena kering dan kekurangan air terjadi saat awal pembentukan umbi, sehingga hal ini dapat menurunkan produksi. Solusinya adalah  atur pengairan jaga kelembaban tanah jangan sampai kering sekali karena nanti pengaruhnya adalah bawang tidak akan tumbuh bahkan kering sama sekali. Kekurangan air akan mengganggu pertumbuhan tanaman bawang merah.

Penyiangan

Budidaya Bawang Merah di Lahan Kering

Gulma.

Gulma akan mengganggu pertumbuhan bawang merah karena zat unsur hara yang dibutuhkan bawang merah akan dibagi dengan gulma. Suket atau rumput rumput harus dibersihkan, selain mengganggu juga menjadi tempat atau rumah bagi para hama yang lain, seperti thrip dan apis. Jika rumput banyak dan hijau maka thrip akan mudah datang. 
Lakukan penyiangan 3 sampai 4 kali selama musim tanam tergantung pada kondisi serangan gulma. Jika gulma terlalu banyak maka lakukan sesering mungkin.
Hama dan penyakit
Baca selengkapnya
Cara menanggulangi gulma bawang merah

Hama

Ulat daun bawang atau bahasa lainnya Spodoptera exiqua. 

Tanda tanda : Daun akan berwarna bercak keputihan. Biasa juga disebut ulat penggerek karena kerjannya menggerek daun bawang merusak daun bawang akibatnya banyak daun daunnya yang terkulai lemas.
Solusi :
1. rotasi tanaman, 
2. waktu tanam serempak, 
3. pestisida 
Pemberian pestisida usahakan organik atau pestisida nabati bisa juga pestisida kimia

Trips {Trips tabaci Lind}. 

Tanda tanda : jika anda lihat maka daun akan terdapat bintik-bintik warna keputihan pada  daun yang terkena serangan seperti ada jalur jalur garis bekas yang diserap atau dimakan, Daun akhirnya menjadi kering. Thrip berkembang biak pada musim kemarau atau ketika jarang terjadi hujan.
Solusi : 
Pengaturan waktu tanam. Namun karena ini musim kemarau maka gunakan pestisida kimia. Yang paling cocok adalah pestisida yang berbahan aktif akbamektin. Itu akan membunuh segala jenis kutu termasuk thrips ini. 

Ulat tanah {Agrotis epsilon}. 

Ciri ciri
Jika serangan ulat tanah terjadi maka biasanya memakan tangkai daun bawang, daun bawang  akhirnya pangkalnya patah dan lepas.
Solusi : karena ulat tanah ini menyukai tempat yang rimbun banyak gulmanya maka solusinya bersihkan area lahan dari gulma. Bisa juga dengan pemberian furadan sebelum proses tanam. Furadan ini akan menjamin tanaman dari serangan ulat tanah. 
Baca selengkapnya
Hama bawang merah dan cara menanggulangi

Penyakit

  • Penyakit trotol {Alternaria porri}. 

Tanda tanda :
Daun yang sudah tua warnanya akan berubah seperti bercak keputihan    jika terserang trotol ini dan semakin hari semakin mengendap akhirnya berubah daunnya berwarna ungu bentuknya oval, atau keabu-abuan serta bertepung hitam. Penyakit ini nyerangnya pada musim banyak hujan.
Solusi : 
Adakan rotasi tanaman (pergiliran)
Penggebyuran atau penyemprotan dengan air untuk mengurangi spora pada daun.
Semprot dengan fungisida bisa pakai antrakol

  • Nematoda akar nama latin Ditylenchus dispaci atau sejenis cacing akar. 

Tanda  : 
Tanaman kecil, kerdil dan tidak berkembang akhirnya umbi pun tak terbentuk
Solusi : pemberian Furadan 3G sebelum masa tanam

Baca selengkapnya
Penyakit Bawang merah dan solusinya

Panen

Bawang merah bisa dipanen ketika usiannya sekitar 2 bulan atau 60 hari. 
Ciri-ciri siap panen : 
Umur sudah tua 60 hari
batang telah banyak yang lemas 
daun sudah mulai menguning
Umbi padat berisi 
Umbi sebagian tersembul pada permukaan tanah. 
Warna kulit umbi merah mengkilap. 

Cabut bawang merah beserta daun.
Bersihkan akarnya dari sisa tanah yang menempel
Biarkan umbi masih di bedengan selama beberapa jam lah.
Ikat daun daunnya istilahnya digembolke
Jemur umbi panen selama 5 sampai 7 hari
Setelah daun kering maka ikatan diperbesar caranya menyatukan 3-4 ikatan kecil gunakan tali dari bambu atau rapiah.
jemur kembali umbi dengan posisi umbi di atas kira kira 2 hari.
Simpan du gudang penyimpanan yang suhunya bagus, kering dan jangan lembab
Bawang merah siap di jual dan dapat duit 

LIHAT TUTORIALNYA





LihatTutupKomentar