Setiap budidaya memiliki tantangan yang berbeda. Berbagai variasi cara membuat bibit / benih bawang merah sudah di kenal oleh masyarakat. Ada cara budidaya menanam bawang merah dengan bibit dari biji, ada cara menanam dengan bibit umbi biasa, ada bibit umbi mini dan ada pula menanam bawang merah dengan rekayasa kultur jaringan. Jika anda ingin membuat sendiri maka anda harus tahu semua memiliki kelebihan dan kekurangan.
Antara satu dengan yang lain mungkin berbeda pendapat tentang teknik menanam bawang merah dengan benih yang tepat, efisien biaya, dan menghasilkan produksi yang melimpah. Tapi satu yang paling penting adalah bagi saya dan sebagian besar masyarakat, satu satunya komoditas hortikultura yang paling menjanjikan adalah budidaya bawang merah.
Banyak spekulasi pendapat yang bermunculan tentang budidaya bawang merah ini. Banyak sekali yang beranggapan bahwa budidaya bawang merah sulit, besar modalnya, perawatan nya rumit, hama dan penyakit. Namun juga ada pendapat yang lain yakni budidaya tanaman ini lebih mudah dari pada tanaman hortikultura lain, lebih sedikit pemeliharaannya, tidak terlalu tergantung pada banyaknya air, dapat di budidaya pada macam macam tempat, bisa sawah, ladang, dataran tinggi, polybag, hidroponik, vertikultur dan sebagainya. Anda yang tak punya lahan sawah pun bisa tetap menanam tanaman ini. Dan yang jelas satu satunya tanaman hortikultura yang memberikan keuntungan yang besar bagi petani.
Tahukah kamu bawang merah adalah jenis hortikultura tertua yang pernah ada. Bangsa mesir sekitar 3200 Sebelum Masehi sudah mengenal dan budidaya tanaman ini. Ketika itu bangsa Mesir sangat mengagumi dengan bawang merah sehingga banyak di monumenkan baik dalam bentuk patung atau bentuk tugu tugu.
Bangsa Bani Israil juga tercatat sudah budidaya bawang merah sejak 2100 Sebelum Masehi. Umbi bawnag merah sudah biasa digunakan untuk pengobatan pada jaman dahulu bagi bangsa Israel. Versi yang lain asal mula bawang merah adalah berasal dari bangsa Palestina dan Asia tengah. Namun dari sekian versi yang ada dan yang paling populer bawang merah berasal dari India Pakistan dan wilayah utara kedua negara tersebut.
Sedangkan Bangsa Indonesia sendiri tercatat sejak jaman Sriwijaya sudah banyak yang melakukan budidaya ini. Selain manfaatnya sebagai bumbu dapur bawang merah memiliki banyak khasiat. Maka tak heran sejak dulu sudah di budidaya beberapa bangsa kuno.
A. Mengapa Bawang Merah itu Penting?
1. Khasiat bawang merah yang sangat banyak
Bawang merah atau Allium Ascalonicum L adalah jenis hortikutura dari keluarga Lilyceae. Berkembang biak dengan biji dan tunas. Tunas berbentuk umbi lapis. Anda menanam 1 umbi dan panen berlapis lapis umbi. Selain sebagai dari campuran bumbu masak, tanaman ini juga dijual dalam bentuk olahan contohnya ekstrak bubuk, bawang merah. Selain itu juga bisa digunakan, bawang goreng bahkan bisa juga sebagai bahan obat untuk menurunkan kadar gula darah, kolesterol, mencegah dari penggumpalan darah, untuk menurunkan tekanan darah dan memperlancar aliran darah.
2. Fungsi bawang merah sebagai bumbu masak yang belum tergantikan
Fungsi bawang merah yang merupakan komoditas bumbu yang dibutuhkan oleh banyak kalangan maka pengembangan budidaya bawang merah ini sangat besar sekali potensinya. Bahkan juga untuk komodutas ekspor. Negara Indonesia adalah satu dari sekian negara yang melakukan kegiatan ekspor bawang merah ke negeri tetangga. Bisa di bilang bangsa indonesia termasuk 3 terbesar negara pengekspor bawang merah dalam skala regional.
3. Kebutuhan akan bawang merah dalam skala lokal, nasional dan globat yang selalu meningkat.
Pertambahan jumlah penduduk internasional maupun nasional dan lokal menyebabkan peningkatan pula kebutuhan terhadap bawang merah. Sementara petani budidaya bawang merah sendiri tidak bertambah bahkan lahan pertanian yang sudah banyak di konversi menjadi lahan industri dan lahan perumahan menambah semakin sedikitnya produksi budidaya bawang merah. Berdasarkan data Kementerian Pertanian tahun 2019 kemarin saja kebutuhan bawang merah dalam skala nasional mencapai 1.045.987 ton sementara total produksi hanya berkisar 966.567 ton. Jika dibandingkan dengan tahun 2018 total kebutuhan naik sebesar 11% dan total produksi berkurang 6%.
B. Mengapa perlu Menjaga kestabilan Produksi
Kesetabilan produksi akan menjaga harga bawang merah di pasaran. Jika total produksi tak seimbang dengan jumlah kebutuhan masyarakat maka bisa dipastikan harga akan melambung berkali kali lipat. Apalagi tahun 2020 ini, produksi yang menurun ditambah dengan sosial distandcing membuat kelangkaan bawang merah di mana mana. Harga pun selangit, berdasarkan data pasaran pada bulan Juni ini harga mencapai Rp. 62.000,00 per Kilogram.
Faktor menurun nya jumlah produksi salah satunya di pengaruhi oleh :
1. Kelangkaan bibit atau bisa dibilang ketersediaan bibit dari penyedia tidak mencukupi.
Jumlah persediaan bibit bawang pada tahun 2018 baru terpenuhi sekitar 20% sementara tahun 2019 meningkat menjadi 30%. Ini masih 70% yang harus dipenuhi agar total produksi mencukupi baik untuk kebutuhan lokal nasional maupun global sebagai komoditas ekspor.
2. Masyarakat hanya mengenal sistem budidaya bawang merah dari bibit umbi saja.
Pandangan umum masyarakat tentang budidaya bawang merah ya seputar bibit umbi saja. Banyak sekali yang belum tahu bahwa bawang merah bisa di budidayakan dengan teknik lain, bisa dengan biji atau bisa dengan kultur jaringan.
C. Bagaimana Menjaga Kestabilan Harga dan Produksi
Salah satu cara menjaga kesetabilan produksi adalah menggenjot volume penanaman bawang merah. Dengan banyak sosialisasi terhadap masyarakat dan petani bawang. Salah satu tantangan program itu adalah ketersediaan benih atau bibit. Jika mengandalkan bibit umbi maka jelas tidak akan mampu memenuhi kebutuhan bibit petani. Benih dari biji , umbi mini dan rekayasa kultur jaringan menjadi salah satu alternatifnya.
D. Kelebihan dan Kekurangan Bibit dari Umbi
Cara / langkah budidaya dengan benih umbi memiliki kelebihan dan kekurangan. Anda bisa memilih sendiri benih mana yang anda gunakan. Jika anda memilih bibit umbi maka ketahuilah kelebihan dan kekurangan berikut.
Kelebihan
• Langsung di tanam sehingga masa panen yang cepat.
• Tak perlu membuat persemaian sehingga mudah dalam budidaya.
• Perawatan yang mudah karena daya tumbuh yang cukup besar.
Kelemahan
• Masa simpan umbi yang hanya singkat.
• Memerlukan gudang penyimpanan untuk menyimpan bibit dengan gudang yang besar
• kebutuhan umbi yang relatif tinggi (mencapai 1-1,2 ton/Ha),
• biaya pengangkutan atau mobilitas yang tinggi.
E. Cara Rekayasa Teknologi Pengembangan Bibit
Tegnologi alternatif di perlukan untuk mengatasi kelemahan kelemahan bibit umbi baik tingkat lokal maupun nasional. Ini artinya mencari alternatif cara membuat dan memproduksi bibit selain dengan bibit umbi biasa. Penggunaan teknologi alternatif tensebut akan mampu meningkatkan volume produksi bawang merah serta mampu mencukupi kebutuhan bibit bawang merah yang tidak mampu di cukupi oleh benih dari bibit umbi.
Ada 3 jenis teknologi pertanian yang berkutat pada pengembangan benih bawang merah. Setidaknya itu yang paling populer. Ketiga rekayasa teknologi tersebut adalah
1. Perbanyakan benih biji (TSS),
Benih biji di sebut juga TSS. Apa itu TSS? TSS singkatan dari true seed shallot. Teknologi perbanyakan benih dengan biji adalah salah satu cara alternatif untuk mencukupi kebutuhan benih. Dengan membuat bibit bawang sendiri lewat biji maka banyak sekali keuntungan yang anda daptkan. Hasil produksi bawang merah relatif lebih efisien juga efektif sekali. Apa lagi jika kita bandingkan dengan bibit dari umbi.
a. Keuntungan menggunakan bibit bawang merah dengan biji
• Menjaga keseimbangan kebutuhan umbi untuk konsumsi dan umbi untuk bibit. Penggunaan bibit dari biji maka tidak akan mengurangi jumlah umbi bawang merah sebagai bahan konsumsi atau kebutuhan masyarakat. Umbi bisa di alihkan untuk kebutuhan masyarakat tak perlu di kurangi untuk kebutuhan benih bibit.
• Kualitas dan kuantitas hasil panen bisa seragam antar tanaman. Dengan benih dari biji maka membuat hasil panen ukuran umbi dan bentuk nya sama seragam.
• Meningkatkan produktivitas hasil panen. Karena ukuran dan bentuk sama maka membuat jumlah yang dihasilkan akan relatif seragam dan mudah di kalkulasi. Penggunaan benih biji dari bibit kualitas F1 galur murni menjamin kuantitas dan kualitas bibit.Produktivitas bisa mencapai 16 Ton / Hektar. Sementara produksi maksimal yang dihasilkan bibit dari umbi hanya 9 ton / hektar. Hasil produksi ini terbukti cara penggunaan benih dari biji akan membuat volume produksi meningkat sampai dua kali lipat jika dibandingkan dengan benih dari umbi.
• Daya tumbuh di atas 70 %.
• Tidak memerlukan gudang penyimpanan benih sehingga membuat efisien biaya. Karena biji relatih kecil dan disimpan di tempat kecil pun muat.
• Kebutuhan benih yang relatif sedikit. Hanya sekitar 3 sampai 4 Kilogram saja untuk menanam 1 kehtar. Berbeda dengan benih umbi yang butuh sangat banyak untuk tiap hektar nya.
• Bentuk yang kecil dan mudah di simpan maka membuat distribusinya pun mudah dengan kata lain biaya transportasi akan lebih murah. Anda bisa mengangkutnya sendiri dalam palstik atau kotak kecil. Tidak perlu sewa truk.
• Penyimpana bisa lama mencapai 2 tahun bahkan lebih. Jika kita bandingkan dengan umbi yang hanya bisa bertahan 2 – 4 bulan saja.
• Biaya pembelian benih yang relatif sedikit dan murah. Dengan biji 4 Kg saja kita bisa menanam bawang merah seluas 1 hektar. Untuk benih umbi kita butuh 1,2 ton benih. Biaya untuk tiap hektar nya bawang merah biji kita Cuma butuh Rp 140.000,00 untuk membeli 4 kg benih biji. Kita bandingkan dengan benih dari umbi, kita harus mengeluarkan biaya mencapai 6 juta rupiah untuk kebutuhan benih 1 hektar.
b. Jenis varietas benih dari biji
Benih biji terdapat bermacam macam varietasnya
1. Bima Brebes
2. Sanren.
3. Tuk-tuk.
4. Lokananta.
5. TSS Agrihorti 1.
6. TSS Agrihorti 2.
1. bibit biji yang anda beli (Pilih yang kualitas F1)
2. Sediakan media tanam bisa papan kotak bisa juga bedengan sawah. saran saya jika sawah anda tidak terlalu jauh gunakan media dari papan kotak saja. kemudian di siram agar lembab.
3. rendam biji bawnag merah dalam air hangat selama 3 jam dan tiriskan biarkan selama 1 malam.
4. taburkan biji bawang merah merata pada media tanam.
5. Tutup dengan arang sekam ditas media tanam
6. lapisi atau tutupi lagi dengan plastik hitam.
7. Buat naungan atau rumah plastik atau cungkup dari plastik transparan.
6. Berikan pupuk NPK mutiara setelah 4 minggu.
7. setelah 6 minggu bibit siap dipindahkan.
Cara lengkap bisa anda baca di
Baca juga Cara Budidaya Bawang Merah dengan Biji pasti Berhasil
c. Cara membuat bibit bawang merah sendiri dari biji
Untuk membuat bibit bawang merah sendiri dari biji langkah langkahnya sebenarnya sangat mudah. Yang perlu anda siapkan adalah1. bibit biji yang anda beli (Pilih yang kualitas F1)
2. Sediakan media tanam bisa papan kotak bisa juga bedengan sawah. saran saya jika sawah anda tidak terlalu jauh gunakan media dari papan kotak saja. kemudian di siram agar lembab.
3. rendam biji bawnag merah dalam air hangat selama 3 jam dan tiriskan biarkan selama 1 malam.
4. taburkan biji bawang merah merata pada media tanam.
5. Tutup dengan arang sekam ditas media tanam
6. lapisi atau tutupi lagi dengan plastik hitam.
7. Buat naungan atau rumah plastik atau cungkup dari plastik transparan.
6. Berikan pupuk NPK mutiara setelah 4 minggu.
7. setelah 6 minggu bibit siap dipindahkan.
Cara lengkap bisa anda baca di
Baca juga Cara Budidaya Bawang Merah dengan Biji pasti Berhasil
.
2. Perbanyakan benih dengan umbi mini
Umbi mini disebut juga G1. Ini adalah umbi yang berukuran kecil. Ukurannya 2-3 gr. Umbi mini merupakan hasil perbanyakan dari umbi biji atau TSS.
a. Kelebihan umbi mini:
1) Memiliki potensi produksi lebih tinggi. Jika kita bandingkan dengan bibit umbi biasa umbi ini memiliki daya produksi yang lebih besar. Karena merupakan hasil pembenihan dari biji yang punya kualitas F1.
2) Terjamin umbi nya. Umbi mini sehat, bebas dari jamur, virus bakteri dan penyakit lain bawang merah.
3) Meningkatkan kuantitas serta kualitas umbi bawang merah dan membuat hasil produksi meningkat.
4) Mengurangi volume bibit yang dipakai untuk tiap satuan luas lahan jika dibandingkan dengan benih umbi biasa.
5) Lebih ekonomis.
6) Menghasilkan umbi bawang merah dengan ukuran yang lebih besar bulat. Dalam arti membuat hasil produksi otomatis lebih besar dari pada umbi biasa.
b. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan umbi mini
1) cara tanam atau cara semai.
2) Jumlah Populasi tanaman dan cara mengatur kerapatan
3) Cara Pemupukan dan cara pemberian dosis.
4) Cara Pemeliharaan.
c. Cara membuat bibit bawang merah dari biji
1) biji di tanam langsung di lahan sawah
2) Biji juga bisa di tanam pada bedengan.
3) Semai umbi mini pada persemaian kerapatan tanaman 3 g/m2 .
4) Gunakan naungan plastik transparan
Penggunaan naungan plastik dengan warna putih transparan sejak awal semai hingga panen akan mengurangi dampak negatif untuk lingkungan. Pertumbuhan pada bawang merah juga akan maksimal. Karena penggunaan umbi mini asal TSS sangat membutuhkan kondisi ideal. Dengan begitu maka akan membuat hasil produksi tinggi. Berbeda jika kita tidak menggunakan tanpa naungan.
5) Pasang mulsa sekam padi
6) Jenis media tanam sangat memengaruhi besar ukuran umbi dari bawang merah. Media terbaik adalah tanah atau campuran tanah dengan lain. Penggunaan media tanah lebih baik dari pada media lain.
7) Perhatikan komposisi hara. Komposisi yang tepat menentukan jumlah produksi serta ukuran umbi.
8) Pemupukan. Dengan dosis pemupukan yang tinggi mengandung nitrogen, posphat dan kalium (NPK) maka pertumbuhan vegetatif cepat juga mempercepat pertumbuhan umbi.
3. Cara Membuat bibit dengan teknologi kultur jaringan.
Ini kita tidak bisa membuat sendiri. Biasanya dilakukan oleh para pakar dan peneliti. Namun jika anda mengikuti pelatihan dan bahan obat saya kira anda juga mampu membuatnya sendiri. Perbanyakan benih selain umbi biasa, TSS dan Umbi mini adalah dengan teknik kultur jaringan. Cara nya mengambil bagian jaringan bawang merah yang aktif mebelah kemudian di tumbuhkan pada media tanam yang kaya unsur hara. Unsur hara itu bisa makro bisa juga mikro dan yang ketiga unsur hara Fe-EDTA dan juga Vitamin. Bagian jaringan yang di ambil haru terbebas dari penyakit virus dan bakteri serta jamur. Media tanam juga terjaga suhu dan kelembaban. Kondisi media tanam harus aseptik.