Kali ini kita akan sharing Tips Budi daya Anthurium Jemani dari awal sampai akhir. Silakan simak dengan baik karena ini adalah salah satu peluang bisnis jemani yang sangat potensial.
Keberhasilan pembibitan sangat dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor benih dan faktor lingkungan pembibitan.
Untuk merangsang dan menyeragamkan pertumbuhan bibit, biji dapat direndam terlebih dulu sebelum disemaikan. Zat Zat perangsang pertumbuhan bibit yang sering digunakan adalah zat pengatur pertumbuhan dari golongan auksin seperti IAA (Indole Acetic Acid), NAA (Naptalyn Acetic Acid) dan IBA (lndole Buteric Acid).
Namun, senyawa-senyawa auksin murni ini agak sulit dicari di pasar.Sebagai gantinya dapat digunakan pupuk Atonik dan zat perangsang perakaran seperti rootone atau riza/tone. •.
Hal-hal yang harus diperhatikan agar benih mampu tumbuh dengan baik dan menjadi benih yang tumbuh seragam dan sehat adalah:
Langkah-langkah pembibitan:
Bahan dan peralatan penanaman serta repotting meliputi pot, media, dan bahan tanaman.
Tanaman Anthurium Jemani membutuhkan media pada kondisi netral.Jika media terlalu masam pertumbuhan akan terhambat, demikian juga jika media terlalu basa. Untuk mengondisikan media pada keadaan netral, dapat ditambahkan kapur, misalnya dolomit, pada media.
b. Masukkan potongan-potongan sterofoam atau potongan-potongan pakis kasar atau arang kayu pada dasar pot.
c. Campur pakis dengan bahan lain seperti pasir malang atau daun
d. kaliandra atau daun bambu atau sekam padi atau cocopit. Perbandingan antara pakis dan bahan lain adalah 90 % pakis dan 5 % bahan lain, kemudian ditambahkan dolomite 5 %.
e. Masukkan media ke dalam pot setinggi 1 /3-1 /2 bagian pot
f. Tanam bahan tanaman.
g. Penuhi pot dengan media tanam. Selanjutnya disiram secukupnya.
Pemeliharaan meliputi penyiraman, pemupukan serta pengendalian hama dan penyakit
Anthurium Jemani membutuhkan media yang lembap dan tidak becek. Untuk itu, penyiraman penuh (penyiraman hingga air menetes melalui lubang-lubang dasar pot) dapat diberikan dengan frekuensi satu minggu sekali, sedangkan penyiraman tipis pada permukaan media diberikan tiap dua hari sekali. Penyiraman penuh menggunakan selang yang dihubungkan langsung dengan sumber air. Pada ujung selang diberi saringan air yang dapat menyebarkan air secara merata misalnya menggunakan pucuk gembor. Sedangkan, untuk penyiraman tipis pada permukaan media dan permukaan tanaman dapat menggunakan alat semprot knapsack sprayer.
Untuk memenuhi unsur yang dibutuhkan tanaman perlu ditambahkan pupuk pelengkap cair (PPC). Pupuk ini diaplikasikan melalui daun sehingga sering, dikenal sebagai pupuk daun. Banyak merek dagang dari jenis pupuk daun yang telah dipasarkan. Banyakjuga pupuk daun yang tidak hanya mengandung unsur hara saja tetapi dilengkapi dengan zat pengatur tumbuh, vitamin dan hormon. Pupuk-pupuk jenis ini sangat baik untuk diaplikasikan pada tanaman sebagai tambahan. Frekuensi pemberiannya dapat dilakukan 1-2 minggu sekali.
Tanaman Anthurium Jemani dapat dikembangbiakan melalui dua cara,yaitu pembiakan vegetatif dan pembiakan generatif. Pembiakan vegetatif adalah cara perkembangbiakan dari bagian vegetatif tanaman. Sedangkan pembiakan generatif adalah cara perkembangbiakan dari biji.
Pada umumnya perkembangbiakan vegetatif Anthurium Jemani banyak dilakukan dengan stek bonggol. Cara ini akan menghasilkan anakan yang sama persis dengan induknya. Oleh sebab itu, pada jenis-jenis yang langka seperti
Anthurium Jemani Cobra, Anthurium Neo Jemani dan jenis-jenis langka yang lain dapat dilakukan perkembangbiakan cara ini. Kelemahan cara ini adalah sedikit mendapatkan anakan, dalam satu bonggol paling banyak hanya menghasilkan 3-4 tunas anakan.
a. Siapkan induk tanaman yang akan diambil bonggolnya, pastikan bahwa induk sudah mempunyai bonggol yang cukup besar; ma kin besar makin baik.
b. Siapkan bahan dan peralatan seperti pisau, alkohol penyeteril pisau dan fungisida.
c. Potong induk tanaman, pastikan bahwa induk masih mempunyai jumlah perakaran yang cukup. Sebelum digunakan untuk memotong, pisau disterilkan dengan cara dicelupkan pada alkohol dan jika memungkinkan pisau dapat dipanaskan dengan api.
d. Oleskan fungisida pada bekas potongan.
e. Tanam induk yang telah dipotong pada pot dan media yang baru.
f. Tempatkan bonggol di tempat yang teduh. Dalam beberapa bu Ian akan tumbuh tunas dari bonggol.
g. Tunas yang tumbuh dapat dipindahkan ke pot dan media yang baru agar tumbuh menjadi tanaman • yang langsung dewasa.
h. Pembiakan generatif. Perkembangbiakan cara ini banyak dilakukan oleh petani Anthurium Jemani.
Keuntungan dari cara ini adalah dihasilkannya bibit dalam jumlah banyak. Bibit yang dihasilkan akan bervariasi dengan karakter yang berbeda-beda dan dapat dilakukan penyilangan dengan jenis lain yang akan menghasilkan hibrid baru dengan karakter yang baru.
a. Pastikan bahwa tongkol sudah bermadu. Artinya, sel kelamin betina (putik) sudah masak.Cirinya tongkol sudah mengeluarkan cairan madu.
b. Ambil tepungsari (sel jantan) pada bunga lain yang sudah masak. Cirinya tongkol sudah mengeluarkan tepungsari yang berwarna putih.
c. Tepungsari diusap dengan tangan atau kuas selanjutnya diusapkan pada tongkol yang bermadu.
d. Lakukan setiap hari (waktu terbaik pada jam 8-10 pagi) hingga madu sudah kering.
e. Penyerbukan akan berhasil jika tongkol tetap segar dan tumbuh benjolan-benjolan bakal buah.
f. Mulai dari penyerbukan hingga panen memerlukan waktu 9- 10 bulan.
Demikian tips budi daya Anthurium Jemani dari awal sampai akhir. Semoga dapat diterapkan dengan baik.
A. Pembibitan
Keberhasilan pembibitan sangat dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor benih dan faktor lingkungan pembibitan.
Faktor benih
Hal-hal yang harus diperhatikan agar benih baik meliputi beberapa faktor adalah:1. Kesehatan dan pemenuhan nutrisi untuk induk harus dijaga.
Untuk itu pengamatan secara dini harus dilakukan. Artinya, setiap saat induk harus diamati sehingga jika ada gejala serangan dan penyakit segera dapat dideteksi dan dapat ditentukan cara pengendaliannya. Usaha preventif dapat dilakukan dengan penyemprotan fungisida dan bakterisida 3 sampai 4 minggu sekali.Nutrisi untuk induk dapat dilakukan melalui pemberian pupuk dengan kandungan fosfat dan kalium yang lebih tinggi daripada nitrogen misalnya pupuk slow release seperti Dekastar B. Tambahan pupuk daun juga dapat diberikan. Pernberian pupuk daun dapat dilakukan dengan frekuensi 2 minggu sekali. Pupuk daun yang diberikan jug a jenis pupuk untuk pertumbuhan bunga dan buah.2. Saat panen yang tepat.
Di dalam teknologi benih dijelaskan bahwa suatu benih dapat dipanen pada saat sudah masak fisiologis. Pada Anthurium Jemani, masak fisioloqis dicapai ketika biji sudah keluar dari tongkolnya hingga hampir jatuh. Oleh karena itu, dalam satu tongkol tidak bisa dipanen bersamaan. Hal ini karena proses penyerbukan juga tidak terjadi bersamaan sehingga untuk menghindari agar biji tidakjatuh disarankan tongkol diberi sarung tongkol.Perlakuan benih (seed treatment).
Benih Anthurium Jemani termasuk benih yang tidak mengalami masa istirahat (dormansi). Oleh sebab itu, begitu benih dipanen dapat segera dilakukan pembibitan. Biji Anthurium berada di dalam buah, artinya biji dikelilingi dengan daging buah, meskipun sangat ti pis. Namun, daging buah ini akan bersifat sebagai penghambat tumbuhnya bi bit jika tidak dibersihkan secara sempurna.Untuk merangsang dan menyeragamkan pertumbuhan bibit, biji dapat direndam terlebih dulu sebelum disemaikan. Zat Zat perangsang pertumbuhan bibit yang sering digunakan adalah zat pengatur pertumbuhan dari golongan auksin seperti IAA (Indole Acetic Acid), NAA (Naptalyn Acetic Acid) dan IBA (lndole Buteric Acid).
Namun, senyawa-senyawa auksin murni ini agak sulit dicari di pasar.Sebagai gantinya dapat digunakan pupuk Atonik dan zat perangsang perakaran seperti rootone atau riza/tone. •.
Faktor lingkungan pembibitan
Hal-hal yang harus diperhatikan agar benih mampu tumbuh dengan baik dan menjadi benih yang tumbuh seragam dan sehat adalah:
a. Media pembibitan.
Media untuk pembibitan harus dalam bentuk yang lembut, sehat, dan mampu memegang air yang cukup lama tanpa memberikan suasana jenuh air (becek). Pada umumnya media yang dipakai adalah saringan pakis yang lembut.b. Suhu.
Suhu ruangan atau tempat ternaung (suhu 28-30 derajat Celcius). merupakan suhu yang sesuai untuk pertumbuhan bibit Anthurium.c. Kelembapan.
Kelembapan media dapat dijaga dengan penyiraman pada pagi dan sore hari dengan sprayer.d. Cahaya.
Saat perkecambahan tidak dipengaruhi oleh cahaya. Hanya saja bilamana bibit sudah tumbuh daun, bibit harus ditempatkan pada tempat yang terkena cahaya matahari.Langkah-langkah pembibitan:
1. Pembibitan langsung pada media
- Siapkan wadah (bak perkecambahan, pot atau bahan lain).
- Tempatkan media pakis pada wadah, bagian bawah diberi pakis kasar dan di bagian atas diberi pakis lembut.
- Rendam biji pada larutan zat pengatur tumbuh (dapat menggunakan senyawa auksin murni, atonik, rootone atau rizaltone) kurang lebih 10 menit.
- Atur biji di atas media.
- Letakkan pada tempat teduh.
- Jaga kelembapan dengan cara menyiram.
2. Pembibitan melalui perkecambahan
- Siapkan media perkecambahan (kertas tisu atau kapas).
- Letakkan kertas pada media perkecambahan.
- Rendam benih pada larutan zat pengatur tumbuh.
- Atur benih di atas kertas kemudian basahi hingga lembap.
- Tutup dengan plastik bening atau kaca.
- Setelah benih berkecambah pindahkan pada pot atau media pembibitan.
- Media pembibitan terdiri atas pakis kasar pada bagian bawah dan pakis halus bagian atas.
- Letakkan di tempat yang teduh dan jaga kelembapannya.
- Bibit dengan daun satu penuh sudah siap dipindah pada pot tunggal.
B. Penanaman dan repotting
Bahan dan peralatan penanaman serta repotting meliputi pot, media, dan bahan tanaman.
1. Pot.
Berbagai macam pot mulai dari bentuk, ukuran, warna dan jenis dapat diperoleh di pasar.Hanya saja yang penting untuk diperhatikan di dalam pemilihan pot adalah ukuran dan bentuk sesuai dengan besarnya tanaman serta warnanya serasi.Dengan demikian, tampilan tanaman akan menarik untuk dipandang.Jika menggunakan pot plastik, terutama pot besar,sebaiknya di sisi-sisinya dilubangi untuk meningkatkan aerasi pada media tanam.2. Media.
Media dasar untuk penanaman Anthurium Jemani adalah pakis. Namun, untuk meningkatkan porositas dan draenasi, pakis dapat dicampur dengan bahan lain. Beberapa bahan campuran yang dapat digunakan antara lain daun kaliandra, daun bambu, sekam padi, cocopit atau pasir malang. Baik daun kaliandra, daun bambu maupun sekam padi harus dari bahan yang sudah terfermentasi dengan baik. Artinya, sudah menjadi bahan organik yang sudah siap pakai.Tanaman Anthurium Jemani membutuhkan media pada kondisi netral.Jika media terlalu masam pertumbuhan akan terhambat, demikian juga jika media terlalu basa. Untuk mengondisikan media pada keadaan netral, dapat ditambahkan kapur, misalnya dolomit, pada media.
3. Bahan tanaman.
Bahan tanaman dapat berupa bibit yang akan dipindah pada pot tunggal atau tanaman yang akan dipindah pada pot yang lebih besar karena pot aslinya sudah terlalu kecil.Langkah-langkah penanaman:
a. Siapkan pot, media, dan bahan tanaman yang akan ditanam atau di- repotting.b. Masukkan potongan-potongan sterofoam atau potongan-potongan pakis kasar atau arang kayu pada dasar pot.
c. Campur pakis dengan bahan lain seperti pasir malang atau daun
d. kaliandra atau daun bambu atau sekam padi atau cocopit. Perbandingan antara pakis dan bahan lain adalah 90 % pakis dan 5 % bahan lain, kemudian ditambahkan dolomite 5 %.
e. Masukkan media ke dalam pot setinggi 1 /3-1 /2 bagian pot
f. Tanam bahan tanaman.
g. Penuhi pot dengan media tanam. Selanjutnya disiram secukupnya.
C. Pemeliharaan
Pemeliharaan meliputi penyiraman, pemupukan serta pengendalian hama dan penyakit
1. Penyiraman.
Anthurium Jemani membutuhkan media yang lembap dan tidak becek. Untuk itu, penyiraman penuh (penyiraman hingga air menetes melalui lubang-lubang dasar pot) dapat diberikan dengan frekuensi satu minggu sekali, sedangkan penyiraman tipis pada permukaan media diberikan tiap dua hari sekali. Penyiraman penuh menggunakan selang yang dihubungkan langsung dengan sumber air. Pada ujung selang diberi saringan air yang dapat menyebarkan air secara merata misalnya menggunakan pucuk gembor. Sedangkan, untuk penyiraman tipis pada permukaan media dan permukaan tanaman dapat menggunakan alat semprot knapsack sprayer.
2. Pemupukan.
Anthurium Jemani merupakan tanaman yang tidak rakus akan unsur hara. Di alam, Anthurium Jemani tumbuh pada batang pohon yang sudah membusuk. Oleh sebab itu, pemupukan yang sering dilakukan oleh para praktisi tanaman Anthurium cukup dengan pupuk majemuk yang slow release seperti pupuk Dekastar. Pemberian pupuk slow release dilakukan 2-3 bulan sekali. Dosis sesuai anjuran penggunaan pupuk tersebut.Jenis pupuk ini ada dua macam, yaitu pupuk Dekastar D untuk tanaman yang masih muda, dan memacu pertumbuhan vegetatif seperti pertumbuhan tunas dan daun. Pupuk Dekastar B untuk tanaman yang mulai masuk pada periode pertumbuhan generatif. Untuk meningkatkan pertumbuhan bunga dan buah pada tanaman yang mulai berbunga dan berbuah, perlu dipacu dengan unsur hara yang kandungan fosfat dan kaliumnya lebih tinggi seperti pupuk Dekastar B.Untuk memenuhi unsur yang dibutuhkan tanaman perlu ditambahkan pupuk pelengkap cair (PPC). Pupuk ini diaplikasikan melalui daun sehingga sering, dikenal sebagai pupuk daun. Banyak merek dagang dari jenis pupuk daun yang telah dipasarkan. Banyakjuga pupuk daun yang tidak hanya mengandung unsur hara saja tetapi dilengkapi dengan zat pengatur tumbuh, vitamin dan hormon. Pupuk-pupuk jenis ini sangat baik untuk diaplikasikan pada tanaman sebagai tambahan. Frekuensi pemberiannya dapat dilakukan 1-2 minggu sekali.
D. Pembiakan tanaman
Tanaman Anthurium Jemani dapat dikembangbiakan melalui dua cara,yaitu pembiakan vegetatif dan pembiakan generatif. Pembiakan vegetatif adalah cara perkembangbiakan dari bagian vegetatif tanaman. Sedangkan pembiakan generatif adalah cara perkembangbiakan dari biji.
1. Pembiakan vegetatif.
Perkembangbiakan cara ini dapat dilakukan dengan split anakan dan stek bongol. Disamping itu, perkembangbiakan melalui metode kultur jaringan sangat dimungkinkan untuk dapat dilakukan.Pada umumnya perkembangbiakan vegetatif Anthurium Jemani banyak dilakukan dengan stek bonggol. Cara ini akan menghasilkan anakan yang sama persis dengan induknya. Oleh sebab itu, pada jenis-jenis yang langka seperti
Anthurium Jemani Cobra, Anthurium Neo Jemani dan jenis-jenis langka yang lain dapat dilakukan perkembangbiakan cara ini. Kelemahan cara ini adalah sedikit mendapatkan anakan, dalam satu bonggol paling banyak hanya menghasilkan 3-4 tunas anakan.
Langkah-langkah stek bonggol:
a. Siapkan induk tanaman yang akan diambil bonggolnya, pastikan bahwa induk sudah mempunyai bonggol yang cukup besar; ma kin besar makin baik.
b. Siapkan bahan dan peralatan seperti pisau, alkohol penyeteril pisau dan fungisida.
c. Potong induk tanaman, pastikan bahwa induk masih mempunyai jumlah perakaran yang cukup. Sebelum digunakan untuk memotong, pisau disterilkan dengan cara dicelupkan pada alkohol dan jika memungkinkan pisau dapat dipanaskan dengan api.
d. Oleskan fungisida pada bekas potongan.
e. Tanam induk yang telah dipotong pada pot dan media yang baru.
f. Tempatkan bonggol di tempat yang teduh. Dalam beberapa bu Ian akan tumbuh tunas dari bonggol.
g. Tunas yang tumbuh dapat dipindahkan ke pot dan media yang baru agar tumbuh menjadi tanaman • yang langsung dewasa.
h. Pembiakan generatif. Perkembangbiakan cara ini banyak dilakukan oleh petani Anthurium Jemani.
Keuntungan dari cara ini adalah dihasilkannya bibit dalam jumlah banyak. Bibit yang dihasilkan akan bervariasi dengan karakter yang berbeda-beda dan dapat dilakukan penyilangan dengan jenis lain yang akan menghasilkan hibrid baru dengan karakter yang baru.
Langkah-langkah penyilangan:
a. Pastikan bahwa tongkol sudah bermadu. Artinya, sel kelamin betina (putik) sudah masak.Cirinya tongkol sudah mengeluarkan cairan madu.
b. Ambil tepungsari (sel jantan) pada bunga lain yang sudah masak. Cirinya tongkol sudah mengeluarkan tepungsari yang berwarna putih.
c. Tepungsari diusap dengan tangan atau kuas selanjutnya diusapkan pada tongkol yang bermadu.
d. Lakukan setiap hari (waktu terbaik pada jam 8-10 pagi) hingga madu sudah kering.
e. Penyerbukan akan berhasil jika tongkol tetap segar dan tumbuh benjolan-benjolan bakal buah.
f. Mulai dari penyerbukan hingga panen memerlukan waktu 9- 10 bulan.
Demikian tips budi daya Anthurium Jemani dari awal sampai akhir. Semoga dapat diterapkan dengan baik.