-->

Tips Budi daya Anthurium Jemani dari awal sampai akhir

Kali ini kita akan sharing Tips Budi daya Anthurium Jemani dari awal sampai akhir. Silakan simak dengan baik karena ini adalah salah satu peluang bisnis jemani yang sangat potensial.
Tips Budi daya Anthurium Jemani dari awal sampai akhir

A. Pembibitan


Keberhasilan pembibitan  sangat dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor benih dan faktor lingkungan pembibitan.

Faktor benih

Hal-hal yang harus diperhatikan agar benih baik meliputi beberapa faktor adalah:

1. Kesehatan dan pemenuhan nutrisi untuk induk harus dijaga. 

Untuk itu pengamatan secara dini harus dilakukan. Artinya, setiap saat induk harus diamati sehingga jika ada gejala serangan dan penyakit segera dapat dideteksi dan dapat ditentukan  cara pengendaliannya. Usaha preventif dapat dilakukan dengan penyemprotan fungisida dan bakterisida 3 sampai 4 minggu sekali.Nutrisi untuk induk dapat dilakukan melalui pemberian pupuk dengan kandungan fosfat dan kalium yang lebih tinggi daripada nitrogen misalnya pupuk slow release seperti Dekastar B. Tambahan pupuk daun juga dapat diberikan. Pernberian pupuk daun dapat dilakukan dengan frekuensi 2 minggu sekali. Pupuk daun yang diberikan jug a jenis pupuk untuk pertumbuhan  bunga dan buah.

2. Saat panen yang tepat. 

Di dalam teknologi  benih dijelaskan bahwa suatu benih dapat dipanen pada saat sudah masak fisiologis. Pada Anthurium Jemani, masak fisioloqis dicapai ketika biji sudah keluar dari tongkolnya hingga hampir jatuh. Oleh karena itu, dalam satu tongkol tidak bisa dipanen bersamaan. Hal ini karena proses penyerbukan juga tidak terjadi bersamaan sehingga untuk menghindari agar biji tidakjatuh disarankan tongkol diberi sarung tongkol.
tongkol  jemani


Perlakuan benih (seed treatment).   

Benih Anthurium  Jemani termasuk benih yang tidak mengalami masa istirahat (dormansi). Oleh sebab itu, begitu benih  dipanen dapat segera dilakukan pembibitan.  Biji Anthurium  berada di dalam buah, artinya biji dikelilingi dengan daging buah, meskipun sangat ti pis. Namun, daging buah ini akan bersifat sebagai penghambat tumbuhnya  bi bit jika tidak dibersihkan secara sempurna.

 Untuk merangsang dan menyeragamkan pertumbuhan  bibit, biji dapat direndam terlebih dulu sebelum disemaikan. Zat Zat perangsang   pertumbuhan     bibit  yang sering  digunakan   adalah  zat pengatur pertumbuhan     dari golongan   auksin  seperti IAA (Indole  Acetic Acid), NAA (Naptalyn Acetic Acid) dan IBA (lndole  Buteric Acid).

Namun, senyawa-senyawa auksin murni ini agak sulit dicari di pasar.Sebagai gantinya dapat digunakan  pupuk Atonik dan zat perangsang perakaran seperti rootone  atau riza/tone.  •.


Faktor lingkungan pembibitan


Hal-hal yang harus diperhatikan agar benih mampu tumbuh  dengan baik dan menjadi benih yang tumbuh  seragam dan sehat adalah:

a. Media pembibitan. 

Media untuk pembibitan  harus dalam bentuk yang lembut, sehat, dan mampu memegang air yang cukup lama tanpa memberikan suasana jenuh air (becek). Pada umumnya media yang dipakai adalah saringan pakis yang lembut.

b. Suhu. 

Suhu ruangan atau tempat ternaung (suhu 28-30  derajat Celcius). merupakan suhu yang sesuai untuk pertumbuhan  bibit Anthurium.

c. Kelembapan. 

Kelembapan media dapat dijaga dengan penyiraman pada pagi dan sore hari dengan sprayer.

d. Cahaya.

Saat perkecambahan tidak dipengaruhi oleh cahaya. Hanya saja bilamana bibit sudah tumbuh  daun, bibit harus ditempatkan  pada tempat yang terkena cahaya matahari.

Langkah-langkah pembibitan:

1.     Pembibitan langsung pada media


  1. Siapkan  wadah (bak perkecambahan, pot atau bahan lain).
pembibitan jemani

  1. Tempatkan media pakis pada wadah, bagian bawah diberi pakis kasar dan di bagian atas diberi pakis lembut.
  2. Rendam biji pada larutan zat pengatur tumbuh  (dapat menggunakan senyawa auksin murni, atonik, rootone  atau rizaltone)  kurang lebih 10 menit.
  3. Atur biji di atas media.
  4. Letakkan pada tempat teduh.
  5. Jaga  kelembapan dengan cara menyiram.


2.     Pembibitan melalui perkecambahan 


  1. Siapkan media perkecambahan (kertas tisu atau kapas).
  2. Letakkan kertas pada media perkecambahan.
  3. Rendam benih pada larutan zat pengatur tumbuh.
  4. Atur  benih  di atas kertas  kemudian basahi hingga  lembap.
  5. Tutup  dengan  plastik  bening  atau kaca.
kecambah jemani

  1. Setelah benih berkecambah pindahkan pada pot atau media pembibitan.
  2. Media pembibitan terdiri atas pakis kasar pada bagian bawah dan pakis halus  bagian atas.
  3. Letakkan di tempat yang teduh dan jaga kelembapannya.
  4. Bibit dengan daun satu penuh sudah siap  dipindah pada pot tunggal.


B.   Penanaman dan repotting


Bahan  dan peralatan penanaman serta repotting  meliputi pot, media, dan bahan tanaman.

1. Pot. 

Berbagai  macam pot mulai dari bentuk, ukuran, warna dan jenis dapat diperoleh di pasar.Hanya saja yang penting untuk diperhatikan di dalam pemilihan pot adalah ukuran dan bentuk sesuai dengan besarnya tanaman serta warnanya serasi.Dengan demikian, tampilan tanaman akan menarik untuk dipandang.Jika menggunakan pot plastik, terutama pot besar,sebaiknya di sisi-sisinya dilubangi untuk meningkatkan aerasi pada media tanam.

2. Media. 

Media dasar untuk penanaman Anthurium  Jemani adalah pakis. Namun, untuk meningkatkan  porositas dan draenasi, pakis dapat dicampur dengan bahan  lain. Beberapa bahan campuran yang dapat digunakan antara lain daun kaliandra, daun bambu, sekam padi, cocopit atau pasir malang. Baik daun kaliandra, daun bambu maupun sekam padi harus dari bahan yang sudah terfermentasi  dengan baik. Artinya, sudah menjadi bahan organik  yang sudah siap pakai.

Tanaman Anthurium  Jemani membutuhkan  media pada kondisi netral.Jika media  terlalu masam pertumbuhan  akan terhambat, demikian juga jika media terlalu basa. Untuk mengondisikan  media pada keadaan netral, dapat ditambahkan  kapur, misalnya dolomit, pada media.
pemindahan kecambah jemani

3. Bahan tanaman. 

Bahan tanaman dapat berupa bibit yang akan dipindah pada pot tunggal atau tanaman yang akan dipindah pada pot yang lebih besar karena pot aslinya sudah terlalu kecil.

Langkah-langkah penanaman:

a. Siapkan pot, media, dan bahan tanaman yang akan ditanam atau di- repotting.
b. Masukkan potongan-potongan sterofoam atau potongan-potongan pakis kasar atau arang kayu pada dasar pot.
c. Campur pakis dengan bahan lain seperti pasir malang atau daun

d. kaliandra atau daun bambu atau sekam padi atau cocopit. Perbandingan antara pakis dan bahan lain adalah 90 % pakis dan 5 % bahan lain, kemudian ditambahkan dolomite 5 %.
e. Masukkan media ke dalam pot setinggi 1 /3-1 /2 bagian pot
f. Tanam bahan tanaman.
g. Penuhi pot dengan media tanam. Selanjutnya disiram secukupnya.


C.  Pemeliharaan


Pemeliharaan meliputi penyiraman, pemupukan serta pengendalian hama dan penyakit

1. Penyiraman. 

penyiraman jemani

Anthurium Jemani membutuhkan  media yang lembap dan tidak becek. Untuk itu, penyiraman penuh (penyiraman hingga air menetes melalui lubang-lubang dasar pot) dapat diberikan dengan frekuensi satu minggu sekali, sedangkan penyiraman tipis pada permukaan media diberikan tiap dua hari sekali. Penyiraman penuh menggunakan selang yang dihubungkan  langsung dengan sumber air. Pada ujung selang diberi saringan air yang dapat menyebarkan air secara merata misalnya menggunakan pucuk gembor. Sedangkan, untuk penyiraman tipis pada permukaan media dan permukaan tanaman dapat menggunakan alat semprot knapsack sprayer.

2. Pemupukan.  

Anthurium   Jemani merupakan   tanaman  yang tidak  rakus akan unsur  hara. Di alam, Anthurium Jemani  tumbuh   pada batang  pohon yang  sudah  membusuk.  Oleh sebab itu, pemupukan   yang  sering  dilakukan oleh  para praktisi  tanaman  Anthurium cukup  dengan  pupuk  majemuk  yang slow release seperti pupuk Dekastar. Pemberian pupuk slow release dilakukan 2-3  bulan sekali. Dosis sesuai anjuran penggunaan pupuk tersebut.Jenis pupuk ini ada dua  macam, yaitu pupuk Dekastar D untuk tanaman yang masih muda, dan memacu  pertumbuhan  vegetatif seperti pertumbuhan   tunas dan daun. Pupuk  Dekastar  B untuk tanaman yang mulai masuk pada periode pertumbuhan generatif.  Untuk meningkatkan pertumbuhan  bunga dan buah pada tanaman  yang  mulai   berbunga dan berbuah, perlu dipacu  dengan unsur hara yang kandungan fosfat dan kaliumnya lebih tinggi seperti pupuk Dekastar B.

Untuk memenuhi unsur yang dibutuhkan  tanaman perlu ditambahkan pupuk pelengkap cair (PPC). Pupuk ini diaplikasikan melalui daun sehingga sering,     dikenal sebagai pupuk daun. Banyak merek dagang dari jenis pupuk daun yang telah dipasarkan. Banyakjuga pupuk daun yang tidak hanya mengandung  unsur hara saja tetapi dilengkapi dengan zat pengatur tumbuh, vitamin dan hormon. Pupuk-pupuk jenis ini sangat baik untuk diaplikasikan pada tanaman sebagai tambahan. Frekuensi pemberiannya dapat dilakukan 1-2  minggu sekali.

D. Pembiakan tanaman


Tanaman Anthurium  Jemani dapat dikembangbiakan  melalui dua cara,yaitu pembiakan vegetatif dan pembiakan generatif. Pembiakan vegetatif adalah cara perkembangbiakan  dari bagian vegetatif tanaman. Sedangkan pembiakan generatif adalah cara perkembangbiakan  dari biji.

1. Pembiakan vegetatif. 

Perkembangbiakan cara ini dapat dilakukan dengan split anakan dan stek bongol. Disamping itu, perkembangbiakan  melalui metode kultur jaringan sangat dimungkinkan untuk dapat dilakukan.

Pada umumnya perkembangbiakan vegetatif Anthurium  Jemani banyak dilakukan  dengan stek bonggol. Cara ini akan   menghasilkan  anakan yang sama persis   dengan induknya. Oleh sebab itu, pada jenis-jenis   yang  langka  seperti
Anthurium    Jemani  Cobra, Anthurium Neo Jemani  dan jenis-jenis   langka  yang lain dapat  dilakukan   perkembangbiakan cara ini. Kelemahan  cara ini adalah sedikit  mendapatkan    anakan, dalam satu bonggol   paling  banyak  hanya menghasilkan 3-4 tunas  anakan.

Langkah-langkah  stek bonggol:


a. Siapkan  induk  tanaman  yang  akan diambil   bonggolnya,   pastikan  bahwa induk  sudah  mempunyai   bonggol yang  cukup  besar; ma kin besar makin baik.
b. Siapkan  bahan  dan peralatan  seperti pisau, alkohol  penyeteril   pisau dan fungisida.
c. Potong induk tanaman, pastikan bahwa induk masih mempunyai jumlah perakaran yang cukup. Sebelum digunakan untuk memotong, pisau disterilkan dengan cara dicelupkan pada alkohol dan jika memungkinkan  pisau dapat dipanaskan dengan api.
d. Oleskan fungisida pada bekas potongan.
e. Tanam induk yang telah dipotong pada pot dan media yang baru.
f. Tempatkan bonggol di tempat yang teduh. Dalam beberapa bu Ian akan tumbuh  tunas dari bonggol.
g. Tunas yang tumbuh  dapat dipindahkan  ke pot dan media yang baru agar tumbuh  menjadi tanaman • yang langsung dewasa.

h. Pembiakan generatif. Perkembangbiakan cara ini banyak dilakukan oleh petani Anthurium  Jemani.

Keuntungan dari cara ini adalah dihasilkannya bibit dalam jumlah  banyak. Bibit yang dihasilkan akan bervariasi dengan karakter yang berbeda-beda dan dapat dilakukan penyilangan dengan jenis lain yang akan menghasilkan hibrid baru dengan karakter yang baru.

Langkah-langkah penyilangan:

penyilangan jemani

a. Pastikan bahwa tongkol  sudah bermadu. Artinya, sel kelamin betina (putik) sudah masak.Cirinya tongkol sudah mengeluarkan cairan madu.
b. Ambil   tepungsari   (sel jantan)   pada bunga  lain yang  sudah  masak. Cirinya  tongkol   sudah  mengeluarkan tepungsari   yang  berwarna   putih.
c. Tepungsari diusap dengan tangan atau kuas selanjutnya diusapkan pada tongkol yang bermadu.
d. Lakukan setiap hari (waktu terbaik pada jam 8-10 pagi) hingga madu sudah kering.
e. Penyerbukan akan berhasil jika tongkol tetap segar dan tumbuh benjolan-benjolan  bakal buah.
f. Mulai dari penyerbukan hingga panen memerlukan waktu 9- 10 bulan.

Demikian tips budi daya  Anthurium Jemani dari awal sampai akhir. Semoga dapat diterapkan dengan baik.
LihatTutupKomentar