Panduan Budi Daya Nanas yang benar
Dalam budidaya nanas, ada cara atau pedoman yang harus dilakukan agar hasilnya sesuai dengan yang diinginkan. Berikut ini adalah pedoman atau panduan penanaman buah nanas yang benar. Dalam pembudidayaan nanas maka begini Panduan Budi Daya Nanas yang benar silakan simak baik baik.
cara budidaya nanas |
A. Pembibitan Nanas
Kualitas bibit sangat menentukan dalam keberhasilan penanaman nanas. Pengembangbiakan nanas dapat dengan cara vegetatif dan generatif. Cara vegetatif digunakan adalah tunas akar, tunas batang, tunas buah, mahkota buah, dan setek batang. Cara generatif dengan biji yang ditumbuhkan dengan persemaian, (jarang digunakan). Kualitas bibit yang baik harus berasal dari tanaman yang pertumbuhannya normal, sehat, bebas dari hama, dan penyakit.
l. Persyaratan Benih
Panduan Budi Daya Nanas yang benar.
Bibit yang baik harus memiliki daun-daun yang tebal penuh berisi, bebas hama dan penyakit, mudah diperoleh dalam jumlah banyak, pertumbuhan relatif seragam, serta mudah dalam pengangkutan terutama untuk bibit stek batang.
2. Penyiapan Benih
Benih nanas dari biji (generatif) jarang digunakan karena membutuhkan teknik khusus. Selain itu, beberapa jenis nanas tidak dapat melakukan penyerbukan sendiri dan tidak menghasilkan biji. Adapun cara vegetatif (tunas akar) memiliki ciri khusus, yaitu tunas yang tumbuh dari bagian batang yang terletak di dalam tanah, jumlah tunas akar per rumpun relatif sedikit, bentuk daun lebih langsing, dan masa remaja tunas akar relatif pendek.
Cara vegetatif lain lain (tunas batang) memiliki ciri-ciri tunas yang tumbuh dari batang dan jumlah tunas per rumpun relatif sedikit. Tunas batang memiliki ciri-ciri tunas yang tumbuh pada tangkai buah di bagian tangkai buah dan di atas tunas batang, jumlah tunas buah per tanaman relatif banyak hingga mencapai 10 tunas, serta ukuran tunas yang bervariasi bergantung kepada dari pertumbuhan tanaman.
Untuk cara vegetatif dengan mahkota buah ciri-cirinya adalah tunas yang ditumbuhkan dari mata tunas yang nonaktif pada batang.Kemudian, disemaikan dalam media steril dengan perlakuan khusus. serta jumlah bibit yang dihasilkan banyak, seragam, dan mudah dalam pengangkutan.
Penyiapan benih (bibit) untuk tanaman nanas dibedakan menjadi bibit tunas batang dan bibit nanas dari stek. Penyiapan bibit tunas batang yaitu memilih tunas batang pada pohon induk yang sedang berbuah setelah panen. Tunas batang yang baik adalah panjang 30- 35 cm daun daun dekat pangkal pohon dipotong untuk mengurangi penguapan dan mempermudah pengangkutan, setelah itu biarkan selama beberapa hari di tempat teduh dan bibit siap angkut ke tempat penanaman langsung di tanam.
cara Budidaya Nanas yang benar
Untuk penyiapan bibit nanas dari setek, diperlukan langkah-langkah seperti berikut.
- Memotong batang nanas yang sudah dipanen buahnya sepanjang 2,5 cm.
- Potongan dibelah menjadi 4 bagian yang mengandung mata tunas.
- Media semai berupa pasir bersih dalam bak tanam.
- Bibit yang dihasilkan dengan tinggi 25-35 cm atau berumur 3-5 bulan dicabut, ditanam di kebun.
- Jika bibit akan diangkut dalam jarak jauh, akar-akarnya dibungkus dengan humus yang memiliki kelembapan yang tinggi.
Benih yang disiapkan harus disesuaikan dengan luas areal penanaman. Kepadatan tanaman yang ideal berkisar antara 44.000-77 .000 bibit tanaman per Ha, bergantung jarak tanam, jenis nanas, kesuburan tanah, sistem tanam, dan jenis bibit. Penanaman dengan sistem persegi (jarak tanam 150 x 150 cm) membutuhkan sekitar 3.556 bibit jika lahan yang mangkus ditanami 80% atau 12.698 - 15.875 bibit pada sistem tanam kereta api dengan jarak tanam 60 x 60 cm dan jarak antar barisan sebelah kanan/kiri dari kereta api adalah 150 cm.
cara Budidaya Nanas yang benar.
Selain dengan tunas. batang, nanas juga dapat diperbanyak dengan tunas mahkota dan tunas di bawah buah. Akan tetapi, tanaman nanas hasil perbanyakan melalui tunas batang lebih cepat berproduksi dibandingkan dengan hasil perbanyakan dari tunas mahkota dan tunas bawah buah. Tunas mahkota dan tunas bawah buah tidak langsung ditanam di lahan, tetapi harus disemaikan dahulu sehingga mencapai ukuran yang sama dengan tunas batang.
3. Teknik Penyemaian
Penyemaian nanas memerlukan perlakuan khusus. Langkah dalam menyiapkan media semai dalam bak persemaian berupa tepung (misalnya, Rootone) pada permukaan belahan batang untuk mempercepat pertumbuhan akar. Belahan batang pada persemaian disemaikan sedalam 1,5-2,5 cm dan jarak tanam 5-10 cm. Kondisi media persemaian dijaga agar tetap lembap dan sirkulasi udara baik, denqan menutup bak persemaian dengan lembar plastik tembus cahaya (bening).
Setek batang nanas dibiarkan bertunas dan berakar. Tempat persemaian baru yang media nya disuburkan dengan pupuk kandang disiapkan. Campuran media berupa tanah halus, pasir, dan pupuk kandang halus (1:1:1), atau pasir dengan pupuk kandang halus (1:1). Langkah terakhir adalah memindahkan bibit nanas dari persemaian perkecambahan ke persemaian pembesaran bibit.
4. Pemeliharaan Pembibitan
Pemeliharaan pembibitan, persemaian, penyiraman dan dilakukan secara berkala. Kondisi media tanam selalu dijaga agar tetap lembap dan idak kering sehingga bibit tidak mati. Pemupukan dilakukan dengan pemberian pupuk kandang dengan perbandingan kadar yang sudah ditentukan. Penjarangan dan pemberian pestisida dapat dilakukan jika diperlukan.
5. Pemindahan Bibit
Pemindahan bibit dapat dilakukan jika ukuran tinggi mencapai 25-30 cm atau berumur 3-5 bulan. Panduan Budidaya Nanas atau cara menanam nanas.
B. Pengolahan Media Tanam
1. Persiapan
Penanaman nanas dapat dilakukan pada lahan tegalan atau ladang. Waktu persiapan dan pembukaan lahan yang paling baik adalah disaat waktu musim kemarau, dengan membuang pepohonan yang tidak diperlukan. Pengolahan tanah dapat dilakukan pada awal musim hujan. Derajat keasaman tanah perlu diperhatikan karena tanaman nanas dapat tumbuh dengan baik pada pH sekitar 5,5. Jumlah bi bit yang diperlukan untuk suatu lahan bergantung dari jenis nanas, tingkat kesuburan tanah, dan ekologi pertumbuhannya.
Panduan Budi Daya Nanas yang benar pdf
2. Pembukaan Lahan
Untuk membuka suatu lahan, perlu dilakukan pembuangan dan membersihkan pohon-pohon atau batu-batuan dari sekitar lahan kebun ke tempat penampungan Limbah pertanian. Mengolah tanah dengan di cangkul dibajak dengan traktor sedalam 30-40 cm hingga gembur. Biarkan tanah menjadi kering minimal selama 15 hari agar tanah benar-benar matang dan siap ditanami.
3. Pembentukan Bedengan
Pembentukan bedengan dapat dilakukan bersamaan dengan pengolahan tanah untuk kedua kalinya yang sesuai dengan sistem tanam yang dipakai. Sistem petakan cukup dengan cara meratakan tanah, kemudian di sekililing nya dibuat saluran pemasukan dan pembuangan air. Sistem bedengan dilakukan dengan cara membuat bedengan-bedengan selebar 80-120 cm, jarak antar bedengan 90-150 cm atau variasi lain sesuai dengan sistem tanam. Tinggi petakan atau bedengan adalah antara 30-40 cm.
4. Pengapuran
Derajat keasaman tanah yang sesuai untuk tanaman nanas adalah 4,5-6,5. Pengapuran tanah dilakukan dengan Calcit atau Dolomit atau Zeagro atau bahan kapur lainnya dengan cara ditaburkan merata dan dicampurkan dengan lapisan tanah atas terutama tanah-tanah yang bereaksi asam (pH dibawah 4,5). Dosis kapur disesuaikan dengan pH tanah, namun umumnya berkisar antara 2-4 ton/ha. Jika tidak turun hujan, setelah pengapuran segera dilakukan penqaira ana agar kapur cepat melarut.
5. Pemupukan
Dalam penanaman nanas dilakukan pemberian pupuk kandang dengan dosis 2 ton per hektar. Cara pemberiannya, yaitu dicampurkan merata dengan lapisan tanah atas atau dimasukkan per lubang tanam. Juga gunakan pupuk anorganik NPK dan urea. Nitrogen (N) sangat pertumbuhan tanaman, fosfor diperlukan selama beberapa bulan pada awal pertumbuhan, sedangkan Kalium diperlukan perkembangan buah, khususnya nanas. Penggunaan pupuk urea Kombinasi dengan perangsang pembungaan.
C. Teknik penanaman
1. Penentuan pola Tanam
Pola tanam merupakan pengaturan tata letak tanaman dan urutan jenis tanaman dengan waktu tertentu, dalam kurun waktu setahun.Dalam teknik penanaman nanas ada beberapa sistem tanam, yaitu sistem baris tunggal dengan jarak tanam 150 x 150 cm baik dalam maupun antar barisan 90 x 30 cm jarak dalam barisan 90 cm. Sistem baris rangkap dua dengan jarak tanam 60 x 60 cm, dan jarak antar barisan sebelah kiri dan kanan dari 2 barisan adalah 150 cm dan jarak tanam 45 x 30 cm, dan jarak antar barisan tanaman sebelah kiri dan kanan dari 2 barisan tanaman adalah 90 cm. Sistem baris rangkap tiga dengan jarak tanam 30 x 30 cm membentuk segitiga sama sisi dengan jarak antar barisan sebelah kiri/ kanan dari 3 barisan tanaman 90 cm dan jarak tanam 40 x 30 cm dengan jarak antar barisan sebelah kiri kanan dari 3 barisan adalah 90 cm serta sistem baris rangkap em pat dengan jarak 30 x 30 cm dan jarak antar barisan sebelah kiri kanan dari 4 barisan tanaman 90 cm.
Panduan Budi Daya Nanas yang benar pdf
Panduan Budi Daya Nanas yang benar pdf
2. Pembuatan Lubang Taman
Pembuatan lubang tanam pada jarak tanam yang dipilih sesuai dengan sistem tanam. Ukuran lubang tanam yaitu 30 x 30 x 30 cm. Untuk membuat lubang tanam dapat menggunakan cangkul, tugal, atau alat lain.
3. Cara Penanaman
Penanaman yang baik dilakukan pada awal musim hujan. Langkah - langkah yang dilakukan, yaitu sebagai berikut.
- Buat lubang tanam sesuai dengan jarak dan sistem tanam yang dipilih.
- Ambil bibit nanas sehat dan baik, lalu tanam bibit pada lubang tanam yang tersedia. Setiap satu bibit per lubang tanam.
- Tanah ditekan atau dipadatkan di sekitar pangkal batang bibit nanas agar tidak mudah roboh dan akar tanaman dapat kontak langsung dengan air tanah.
- Lakukan penyiraman hingga tanah Lembab dan basah.
- penanaman bibit nanas jangan terlalu dalam. Tanam bibit nanas sedalam 3-5 cm bagian pangkal batang tertimbun tanah menyebabkan bibit mudah busuk.
4. Penjarangan dan Penyulaman
Penjarangan nanas tidak dilakukan karena tanaman nanas spesifik dan tidak berbentuk pohon. Kegiatan penyulaman nanas diperlukan sebab ceding-ceding (tunas) bibit nanas tidak tumbuh karena kesalahan teknis penanaman atau faktor bibit.
5. Penyiangan
Penyiangan diperlukan untuk membersihkan kebun nanas dari rumput Liar dan gulma pesaing tanaman nanas dalam hal kebutuhan air, unsur hara, dan sinar matahari. Rumput Liar sering menjadi sarang penyakit. Waktu penyiangan bergantung pada pertumbuhan rumput liar di kebun, namun untuk menghemat biaya penyiangan dilakukan bersamaan dengan kegiatan pemupukan. Cara penyiangan dilakukan dengan mencabut rumput dengan tangan kored/cangkul. Tanah di sekitar bedengan digemburkan dan pada pangkal batang nanas sehingga membentuk petak
6. Pembubunan (Penimbunan Tanah)
Pembubunan diperlukan dalam penanaman nanas, dilakukan pada tepi bedengan seringkali Longsor ketika diairi. Pembubunan sebaiknya mengambil tanah dari selokan atau parit di sekeliling bedengan, agar bedengan menjadi Lebih tinggi dan parit menjadi Lebih dalam sehingga pengairan menjadi normal kembali. Pembubunan berfungsi untuk memperbaiki struktur tanah dan akar yang keluar di permukaan tanah agar tertutup kembali sehingga tanaman nanas berdiri kuat.
7. Perempalan / Pemangkasan
Bagian yang perlu dipangkas adalah bibit yang baru ditanam setinggi 80 cm, tunas yang tumbuh di bawah 60 cm, tunas-tunas ujung beberapa ruas dari pucuk, 4-6 mata dan bekas tangkai buah, knop yang tidak subur, cabang yang berpenyakit serta tidak produktif, cabang yang menyulitkan pelengkungan, ranting atau daun yang menutupi buah. Pemangkasan dilakukan sejak umur 3 bulan hingga didapat bentuk yang diinginkan (4-5 tahun).
Panduan Budi Daya Nanas yang benar pdf
8. Pemupukan
Pemupukan dilakukan setelah tanaman berumur 2-3 bulan dengan pupuk buatan. Pemupukan susulan berikutnya diulang tiap 3-4 bulan sekali sampai tanaman berbunga dan berbuah. Jenis dan dosis pupuk yang digunakan sebagai berikut.
a. Pupuk NPK Tablet (Pamafert)
Komposisi kandungan N-P2O5-K2O-MgO-CaO adalah 17-8-12-0-2+ mikro. Bentuk pupuk berupa tablet dengan berat 4 gram per tablet. Dosis yang dianjurkan adalah satu tablet setiap. tanaman.
b. Pupuk Tunggal Berupa Campuran ZA, TSP, atau SP-36 dan KCL.
Dosis pertama yang dianjurkan adalah ZA 100 kg +TSP atau SP-36 60 kg + KCL 50 kg per hektar. Pupuk susulan diulang setiap 4 bulan sekali dengan dosis yang sama.
Dosis kedua yang dianjurkan adalah mulai umur 3 bulan setelah tanam dipupuk dengan ZA 125 kg atau urea 62,5 kg + TSP atau SP-36 75 kg/ha. Pada umur 6 bulan dipupuk kandang 10 ton/ha.
Cara pemberian pupuk dibenamkan atau dimasukkan ke parit sedalam 10-15 cm di. antara barisan tanaman nanas, kemudian ditutup dengan tanah. Adapun cara Lain, yaitu disemprotkan pada daun terutama pupuk nitrogen dengan dosis 40 gram urea per Liter atau ± 900 Liter Larutan urea per hektar.
9. Pengairan dan Penyiraman
Sekalipun tanaman nanas tahan terhadap iklim kering, namun untuk pertumbuhan tanaman yang optimal diperlukan air yang cukup. Pengairan/penyiraman dilakukan 1-2 kali dalam seminggu atau bergantung keadaan cuaca. Tanaman nanas dewasa masih perlu pengairan untuk merangsang pembungaan dan pembuahan secara maksimal. Pengairan dilakukan 2 minggu sekali. Tanah yang terlalu kering dapat menyebabkan pertumbuhan nanas kerdil dan buahnya kecil-kecil. Waktu pengairan yang paling baik adalah sore dan pagi hari dengan menggunakan mesin penyemprot.
D. Hama dan Penyakit
1. Hama
a. Penggerak Buah (Theda basilides geyer) Ciri-ciri hama ini seperti berikut.
- Berupa kupu-kupu berwarna cokelat dan kupu-kupu betina meletakkan telurnya pada permukaan buah, kemudian menetas menjadi Larva.
- Bentuk Larva pada bagian tubuh atas cembung, bagian bawah datar, dan tubuh tertutup bulu-bulu halus pendek.
Gejala hama ini seperti berikut.
- Menyerang buah dengan cara melubangi daging buah.
- Buah nanas yang diserang hama ini berlubang dan mengeluarkan getah, kemudian membusuk karena diikuti serangan cendawan atau bakteri.
Pengendalian hama ini seperti berikut.
- Nonkimiawi dengan menjaga kebersihan kebun .dan membuang bagian tanaman yang terserang hama.
- Kimiawi dengan menyemprot insektisida yang mangkus dan sangkil, seperti Basudin 60 EC atau Thiodan 35 EC pada konsentrasi yang dianjurkan.
b. Kumbang (Carpophilus hemipterus L.)
Ciri-ciri hama ini seperti berikut.
1) Berupa kumbang kecil dan berwarna cokelat atau hitam.
2) Larva berwarna putih kekuningan, berambut tipis, dan bentuk Langsing berkaki enam.
Gambar 3.1: Hama kumbang yang menyerang luka pada nanas.
Gejala hama ini adaLah menyerang tanaman nanas yang uka sehingga bergetah dan busuk oLeh mikroorganisme Lain (cendawan dan bakteri). Hama ini dapat dikendaLikan dengan cara menjaga kebersihan kebun dan pemberian insektisida.
c. Lalat Buah (Atherigona sp.)
Ciri-ciri hama ini adaLah berupa lalat berukuran kecil. Hama ini meletakkan telurnya pada bekas Luka bagian buah, kemudian menjadi larva berwarna putih.
Gambar 3.2: Lalat buah yang menyerang daging buah nanas.
Gejala hama ini adalah merusakan/memakan daging buah Hingga menyebabkan busuk Lunak.
2) kimiawi dengan cara disemprot insektisida yang efe dan efisien, seperti Thiodan 35 EC atau Basudin EC pada konsentrasi yang dianjurkan.
d. Thrips (Holopothrips ananasi Da Costa Lima)
Ciri hama ini adalah tubuh tipis berukuran sangat kecil panjang sekitar 1,5 mm, berwarna cokelat, dan bermata besar.
Gambar 3.3: Hama thrips yang mengisap cairang sel daun nanas.
Gejalanya, yaitu menyerang tanaman dengan cara mengisap cairan sel daun sehingga menimbulkan bintik-bintik berwarna perak. Pada tingkat serangan yang berat dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman muda terhambat.
Hama ini dapat dikendalikan dengan cara seperti berikut.
1) Nonkimiawi dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan kebun dan mengurangi ragam tanaman inang.
2) Kimiawi dilakukan dengan penyemprotan insektisida, seperti Mitac 200 EC atau Dicarol 25 SP pada konsentrasi yang dianjurkan.
e. Sisik (Diaspis bromeliae kerne)
Ciri hama ini adalah berupa serangga berukuran kecil dengan diameters 2,5 mm, bulat dan datar, berwarna putih kekuningan/ keabu-abuan, bergerombol menutupi buah serta daun sehingga menyebabkan ukuran buah kecil. Efek lainnya menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat.
Hama ini dapat dikendalikan dengan cara menyemprotkan insektisida Decis 2,5 EC atau Curacron 500 EC pada konsentrasi yang dianjurkan.
f. Ulat Buah (Tmolus echinon L)
Ciri hama ini berupa serangga pada usia muda dan pada usia dewasa berupa kupu-kupu berwarna cokelat serta larva/ulat tertutup rambut halus serta kepalanya kecil.
Gambar 3.4: Ulat buah yang menyerang buah nanas dengan cara menggerek membuat lubang.
Gejala hama rm menyerang buah nanas dengan cara menggerek dan mernbuat lubang yang menyebabkan buah berlubang, bergetah, dan membusuk.
Pengendalian hama ini dapat dilakukan dengan mengumpulkan / membunuh ulat secara mekanis, serta disemprot insektisida: Buldok 25 EC atau Thiodan 35 EC pada konsentrasi yang dianjurkan.
Hama lain berupa rayap, tikus, nematoda, bintil akar, dan kutu tepung jeruk terkadang menyerang tanaman nanas.
2. Penyakit
a. Busuk Hati dan Busuk Akar
Penyebab penyakit ini adalah cendawan Phytophthora parasitica waterh dan P. cinnamomi rands. Penyakit busuk hati disebut hearth rot. Adapun busuk akar dinamakan root rot. Penyebaran penyakit dibantu bermacam-macam tanaman inang, air yang mengalir, alat- alat pertanian, curah hujan tinggi, tanah yang mengandung bahan organik, dan kelembaban tanah tinggi antara 25-35 EC,
Gambar 3.5: Phytophthora parositica waterh penyebab timbulnya penyakit busuk hati.
Gejala penyakit pada daun terjadi perubahan warna menjadi hijau belang belang dan ujungnya busuk karena sel tumbuhannya mati sehingga berwarna gelap, daun-daun mudah dicabut bagian pangkalnya karena membusuk dengan bau busuk berwarna cokelat, dan akhirnya tanaman mati. Pembusukan terjadi pada sistem perakaran.
penyakit ini dapat dikendaLikan dengan cara seperti berikut.
1) nonkimiawi dilakukan dengan cara perbaikan pengairan tanah, mengurangi keLembapan sekitar kebun, dan memotong/ mencabut tanaman yang sakit.
2) Kimiawi dengan penceLupan bibit daLam Larutan fungisida sebelum tanam, seperti Dithane M-45 atau BenLate.
b. Busuk PangkaL
Penyebab penyakit ini adaLah cendawan ThieLaviopsis oaradoxa (de seyn) hohn atau Ceratocystis paradoxa (Dade) C. moreo. Penyakit ini sering juga disebut base rot. Penyebaran penyakit ini dibantu tanaman inangnya, adanya luka-luka mekanis pada tanarnan, angin, hujan, dan tanah.
Gejalanya yaitu pada bagian pangkaL batang, daun, buah, dan bibit menampak kan gejala busuk lunak berwarna cokeLat atau hitam, Berbau khas atau bercak-bercak putih kekuning-kuningan.
Pengendalian penyakit ini dapat dilakukan dengan cara
1) Nonkimia dengan melakukan penyimpanan bibit sementara sebelum penanaman agar luka cepat sembuh, menanam bibit pada cuaca kering menghindari luka-Luka mekanis.
2) Kimiawi dengan perendaman bibit dalam larutan fungisida
c. Penyakit Bercak Gabus
Penyakit adalah busuk bercak gabus pada buah disebabkan oleh cendawan Pinicillium funiculosum thorn, busuk bibit oleh cendawan Pythium sp., layu dan bercak kuning oleh virus yang belum diketahui secara pasti jenisnya.
Gambar 3.6: Cendawan Pythium sp.
Pengendalian penyakit ini harus dilakukan secara terpadu. Meliputi, penggunaan bibit yang sehat, perbaikan kultur teknik budi daya secara intensif, pemotongan/pencabutan, dan pemusnahan tanaman yang sakit.
3. Gulma
Penurunan produksi nanas salah satunya dapat disebabkan dominannya gulma karena pemberian mulsa yang kurang baik sehingga pertumbuhan rumput subur,
E. Panen
1. Ciri dan Umur Panen
Panen buah nanas dilakukan setelah nanas berumur 12-24 bulan, bergantung pada jenis bibit yang digunakan. Bi bit yang berasal dari mahkota bunga, berbuah hingga panen setelah berumur 24 bulan. Tanaman yang berasal dari tunas batang dipanen setelah umur 18 bulan, sedangkan tunas akar setelah berumur 12 bulan.
Ciri-ciri buah nanas yang siap dipanen:
a. mahkota buah terbuka;
b. tangkai berubah mengkerut; mata buah Lebih mendatar, besar, dan bentuknya bulat; warna bagian dasar buah kuning;
c. timbul aroma nanas yang harum dan khas.
2. Cara Panen
Tata cara panen buah nanas, yaitu memilih buah nanas yang menunjukkan tanda-tanda siap panen. Adapun tanda tanaman siap
Panen adalah pangkal tangkai buah dipotong secara mendatar atau miring dengan pisau tajam dan steril. Pemanenan dilakukan secara hati hati tidak rusak dan memar.
3. Periode Panen
Tanaman nanas dipanen setelah berumur 12 sampai 24 bulan. Pemanenan buah nanas dilakukan bertahap sampai tiga kali. Panen Panen pertama 25%, kedua 50%, dan ketiga 25% dari jumlah yang berumur 4-5 tahun perlu diremajakan karena pertumbuhannnya lambat dan buahnya kecil. Ada pun cara peremajaan adalah membongkar seluruh tanaman nanas untuk diganti dengan bi bit yang baru. Penyiapan Lahan hingga penanaman dilakukan dengan bercocok tanam pada Lahan yang baru.
4. Perkiraan Produksi
Potensi produksi per hektar pada tanaman nanas yang dibudidaya- kan intensif dapat mencapai 38-75 ton/hektare. Pada umumnya rata- rata 20 ton/hektar, bergantung jenis nanas dan sistem tanam.
F. Pascapanen
Buah nanas termasuk komoditi buah yang mudah rusak, susut, dan cepat busuk. Oleh karena itu, setelah panen memerlukan penanganan pascapanen yang memadai. Adapun penanganan yang memadai adalah sebagai berikut.
1. Pengumpulan
Setelah panen dilakukan, pengumpulan buah ditempat penampungan hasil atau gudang sortasi.
2. Penyortiran (Pemilihan) dan Penggolongan
Kegiatan pemilihan dimulai dengan mernisahkan buah yang rusak, memar, busuk, atau mentah secara tersendiri dari buah yang bagus dan normal. Klasifikasi buah berdasarkan bentuk dan ukuran yang seragam, jenis maupun tingkat kematangannya.
3. Penyimpanan
Penyimpanan dilakukan jika harga tu run sehingga untuk menunqqu harga naik maka dilakukan penyimpanan. Buah nanas biasanya disimpan dalam peti kemas dalam ruangan dingin yang suhunya sekitar 5 °C.
4. Pengemasan dan Pengangkutan
Kegiatan pengemasan dimulai dengan mengeluarkan buah nanas dari lemari pengeraman, lalu dipilih (sortasi) berdasarkan tingkat kerusakannya agar seragam. Kemudian, buah nanas dibungkus dengan kertas pembungkus, lalu dikemas dalam keranjang bambu atau peti kayu. Pengemasan dapat jug a menggunakan kotak karton bergelombang. Ukuran tempat pengemasan, yaitu 60 x 30 x 30 cm yang diberi lubang ventilasi. Proses pengangkutan dimulai dengan memasukkan peti kemas secara teratur pada alat pengangkutan, buah nanas diangkut, dan dipasarkan.
Nanas dapat dikemas dalam keranjang barn bu, peti kayu, ataupun karton dengan atau tanpa bahan penyekat dengan berat bersih maksinium 40 kg, atau diikat dengan tali. Setiap ikatan terdiri atas maksimum 10 buah nanas. Pemberian Label atau merek untuk nanas dalam kemasan pada bagian Luar kemasan bertuliskan:
a. nama barang;
b. jenis mutu;
c. nama/kode perusahaan/eksportir;
d. berat bersih;
e. junilah nanas/kemasan;
f. daerah asal;
g. produksi Indonesia;
h. tempat/negara tujuan.
silakan anda download Panduan Budi Daya Nanas yang benar pdf
Panduan Budi Daya Nanas yang benar pdf
Demikian cara menanam nanas atau cara budidaya nanas yang benar. Anda juga bisa melakukan kombinasi langkah langkah penanaman agar hasilnya maksimal.
Baca Juga
Jenis jenis nanas di indonesia manfaat dan pembudidayaan
Sejarah dan asal usul nanas