-->

Panduan Budi Daya Nanas yang benar

Panduan Budi Daya Nanas yang benar

Dalam budidaya nanas, ada cara atau pedoman yang harus dilakukan agar hasilnya sesuai dengan yang diinginkan. Berikut ini adalah pedoman atau panduan penanaman buah nanas yang benar. Dalam pembudidayaan nanas maka begini Panduan Budi Daya Nanas yang benar silakan simak baik baik.

Panduan  Budi Daya Nanas yang benar
cara budidaya nanas 


A.  Pembibitan Nanas

Kualitas bibit sangat menentukan dalam keberhasilan penanaman nanas. Pengembangbiakan nanas dapat dengan cara vegetatif dan generatif. Cara vegetatif digunakan adalah tunas akar, tunas batang, tunas buah, mahkota buah, dan setek batang. Cara generatif dengan biji yang ditumbuhkan dengan persemaian, (jarang digunakan). Kualitas bibit yang baik harus berasal dari tanaman yang pertumbuhannya normal, sehat, bebas dari hama, dan penyakit.

l.   Persyaratan  Benih

Panduan Budi Daya Nanas yang benar. 
Bibit yang baik harus memiliki daun-daun yang tebal penuh berisi, bebas hama dan penyakit, mudah diperoleh dalam jumlah banyak, pertumbuhan relatif seragam, serta mudah dalam pengangkutan terutama untuk bibit stek batang.

2.   Penyiapan Benih

Benih nanas dari biji (generatif) jarang digunakan karena membutuhkan teknik khusus. Selain itu, beberapa jenis nanas tidak dapat melakukan penyerbukan sendiri dan tidak menghasilkan biji. Adapun cara vegetatif (tunas akar) memiliki ciri khusus, yaitu tunas yang tumbuh dari bagian batang yang terletak di dalam tanah, jumlah tunas akar per rumpun relatif sedikit, bentuk daun lebih langsing, dan masa remaja tunas akar relatif pendek.

Cara vegetatif lain lain (tunas batang) memiliki ciri-ciri tunas yang tumbuh dari batang dan jumlah tunas per rumpun relatif sedikit. Tunas batang memiliki ciri-ciri tunas yang tumbuh pada tangkai buah di bagian tangkai buah dan di atas tunas batang, jumlah tunas buah per tanaman relatif banyak hingga mencapai 10 tunas, serta ukuran tunas yang bervariasi bergantung kepada dari pertumbuhan tanaman.

Untuk cara vegetatif dengan mahkota buah ciri-cirinya adalah tunas yang ditumbuhkan dari mata tunas yang nonaktif pada batang.Kemudian, disemaikan dalam media steril dengan perlakuan khusus. serta jumlah bibit yang dihasilkan banyak, seragam, dan mudah dalam pengangkutan.

Penyiapan benih (bibit) untuk tanaman nanas dibedakan menjadi bibit tunas batang dan bibit nanas dari stek. Penyiapan bibit tunas batang yaitu memilih tunas batang pada pohon induk yang sedang berbuah setelah panen. Tunas batang yang baik adalah panjang 30- 35 cm daun daun dekat pangkal pohon dipotong untuk mengurangi penguapan dan mempermudah pengangkutan, setelah itu biarkan selama beberapa hari di tempat teduh dan bibit siap angkut ke tempat penanaman langsung di tanam.
cara Budidaya Nanas yang benar 

Untuk penyiapan bibit nanas dari setek, diperlukan langkah-langkah seperti berikut. 

  • Memotong batang nanas yang sudah dipanen buahnya sepanjang 2,5 cm. 
  • Potongan dibelah menjadi 4 bagian yang mengandung mata tunas. 
  • Media semai berupa pasir bersih dalam bak tanam. 
  • Bibit yang dihasilkan dengan tinggi 25-35 cm atau berumur 3-5 bulan dicabut, ditanam di kebun. 
  • Jika bibit akan diangkut dalam jarak jauh, akar-akarnya dibungkus dengan humus yang memiliki kelembapan yang tinggi.

Benih yang disiapkan harus disesuaikan dengan luas areal penanaman. Kepadatan tanaman yang ideal  berkisar antara 44.000-77 .000 bibit tanaman per Ha, bergantung jarak tanam, jenis nanas, kesuburan tanah, sistem tanam, dan jenis bibit. Penanaman dengan sistem persegi (jarak tanam 150 x 150 cm) membutuhkan sekitar 3.556 bibit jika lahan yang mangkus ditanami 80% atau 12.698 - 15.875 bibit pada sistem tanam kereta api dengan jarak tanam 60 x 60 cm dan jarak antar barisan sebelah kanan/kiri dari kereta api adalah 150 cm.

cara Budidaya Nanas yang benar. 
Selain dengan tunas. batang, nanas juga dapat diperbanyak dengan tunas mahkota dan tunas di bawah buah. Akan tetapi, tanaman nanas hasil perbanyakan melalui tunas batang lebih cepat berproduksi dibandingkan dengan hasil perbanyakan dari tunas mahkota dan tunas bawah buah. Tunas mahkota dan tunas bawah buah tidak langsung ditanam di lahan, tetapi harus disemaikan dahulu sehingga mencapai ukuran yang sama dengan tunas batang.

3.   Teknik Penyemaian


Penyemaian nanas memerlukan perlakuan khusus. Langkah dalam menyiapkan media semai dalam bak persemaian berupa tepung (misalnya, Rootone) pada permukaan belahan batang untuk mempercepat pertumbuhan akar. Belahan batang pada persemaian disemaikan sedalam 1,5-2,5 cm dan jarak tanam 5-10 cm. Kondisi media persemaian dijaga agar tetap lembap dan sirkulasi udara baik, denqan menutup bak persemaian dengan lembar plastik tembus cahaya (bening). 

Setek batang nanas dibiarkan bertunas dan berakar. Tempat persemaian baru yang media nya disuburkan dengan pupuk kandang disiapkan. Campuran media berupa tanah halus, pasir, dan pupuk kandang halus (1:1:1), atau pasir dengan pupuk kandang halus (1:1). Langkah terakhir adalah memindahkan bibit nanas dari persemaian perkecambahan ke persemaian pembesaran bibit.

4.  Pemeliharaan Pembibitan

Pemeliharaan pembibitan, persemaian, penyiraman dan dilakukan secara berkala. Kondisi media tanam selalu dijaga agar tetap lembap dan idak kering sehingga bibit tidak mati. Pemupukan dilakukan dengan pemberian pupuk kandang dengan perbandingan kadar yang sudah ditentukan. Penjarangan dan pemberian pestisida dapat dilakukan jika diperlukan.

 5.  Pemindahan Bibit

Pemindahan bibit dapat dilakukan jika ukuran tinggi mencapai 25-30 cm atau berumur 3-5 bulan. Panduan Budidaya Nanas atau cara menanam nanas.

B. Pengolahan  Media Tanam

1.    Persiapan

Penanaman nanas dapat  dilakukan pada lahan tegalan  atau ladang. Waktu  persiapan dan pembukaan lahan yang paling   baik adalah  disaat waktu musim  kemarau,  dengan membuang   pepohonan yang  tidak  diperlukan.   Pengolahan  tanah dapat dilakukan   pada awal musim   hujan. Derajat    keasaman   tanah   perlu   diperhatikan     karena tanaman nanas   dapat   tumbuh   dengan    baik   pada     pH   sekitar      5,5. Jumlah  bi bit yang  diperlukan   untuk  suatu lahan  bergantung   dari jenis nanas, tingkat kesuburan   tanah, dan  ekologi pertumbuhannya.
Panduan Budi Daya Nanas yang benar pdf

2.  Pembukaan  Lahan

Untuk  membuka  suatu lahan, perlu dilakukan   pembuangan    dan membersihkan     pohon-pohon atau  batu-batuan  dari sekitar lahan kebun ke  tempat penampungan Limbah  pertanian. Mengolah tanah dengan di cangkul dibajak     dengan traktor sedalam   30-40  cm hingga gembur.  Biarkan tanah menjadi kering  minimal  selama 15 hari agar tanah benar-benar matang dan siap  ditanami.

3.   Pembentukan  Bedengan

Pembentukan bedengan dapat dilakukan bersamaan dengan pengolahan tanah untuk kedua kalinya yang sesuai dengan sistem tanam yang dipakai. Sistem petakan cukup dengan cara meratakan tanah, kemudian di sekililing nya dibuat saluran pemasukan dan pembuangan air. Sistem bedengan dilakukan dengan cara membuat bedengan-bedengan selebar 80-120 cm, jarak antar bedengan 90-150   cm atau variasi lain sesuai dengan sistem tanam. Tinggi petakan atau bedengan adalah antara 30-40 cm.

4.   Pengapuran

Derajat  keasaman  tanah yang sesuai untuk  tanaman nanas adalah 4,5-6,5.  Pengapuran  tanah  dilakukan   dengan Calcit atau Dolomit atau Zeagro  atau  bahan kapur  lainnya   dengan   cara ditaburkan merata dan dicampurkan   dengan    lapisan    tanah   atas terutama tanah-tanah   yang bereaksi   asam  (pH dibawah   4,5).    Dosis kapur  disesuaikan dengan pH tanah,   namun  umumnya  berkisar  antara 2-4  ton/ha.  Jika   tidak   turun  hujan,    setelah  pengapuran segera dilakukan penqaira       ana   agar   kapur  cepat melarut.

5.  Pemupukan

Dalam penanaman   nanas dilakukan pemberian pupuk kandang dengan dosis 2   ton per  hektar.  Cara pemberiannya, yaitu dicampurkan merata dengan lapisan  tanah atas atau dimasukkan  per lubang tanam. Juga gunakan pupuk anorganik NPK dan urea. Nitrogen  (N) sangat pertumbuhan tanaman,  fosfor diperlukan selama beberapa bulan pada awal  pertumbuhan,    sedangkan   Kalium diperlukan perkembangan  buah,  khususnya   nanas. Penggunaan   pupuk  urea Kombinasi dengan  perangsang pembungaan.

C. Teknik penanaman

1.  Penentuan pola Tanam

Pola tanam merupakan pengaturan tata letak tanaman dan urutan jenis tanaman dengan waktu tertentu,   dalam kurun waktu setahun.Dalam   teknik penanaman nanas  ada   beberapa sistem tanam,  yaitu sistem baris tunggal dengan   jarak tanam 150 x  150 cm baik   dalam maupun antar barisan 90 x   30 cm jarak dalam barisan 90 cm.   Sistem baris rangkap dua dengan  jarak tanam 60 x 60 cm, dan jarak antar barisan sebelah kiri  dan kanan dari 2  barisan adalah 150 cm  dan jarak tanam 45 x 30 cm, dan jarak antar barisan tanaman sebelah kiri  dan kanan dari 2  barisan tanaman adalah 90 cm. Sistem baris rangkap  tiga dengan jarak tanam 30 x  30 cm membentuk   segitiga sama sisi dengan  jarak antar barisan sebelah kiri/ kanan dari 3  barisan tanaman 90 cm  dan jarak tanam 40 x 30 cm dengan  jarak antar barisan sebelah kiri kanan dari 3 barisan   adalah 90 cm serta sistem baris rangkap  em pat dengan jarak 30 x  30 cm  dan jarak antar barisan sebelah kiri kanan dari 4 barisan tanaman 90 cm.
Panduan Budi Daya Nanas yang benar pdf

2.  Pembuatan  Lubang  Taman

Pembuatan lubang tanam pada jarak tanam yang dipilih sesuai dengan sistem tanam. Ukuran lubang tanam yaitu 30 x  30 x  30 cm. Untuk membuat lubang tanam dapat menggunakan    cangkul, tugal, atau alat lain.

3.    Cara Penanaman

Penanaman yang baik dilakukan  pada awal musim hujan. Langkah - langkah  yang dilakukan,   yaitu sebagai berikut.
  • Buat lubang tanam sesuai dengan jarak dan sistem tanam yang dipilih.
  • Ambil  bibit nanas sehat dan baik, lalu tanam bibit pada lubang tanam yang tersedia. Setiap satu bibit per lubang tanam.
  • Tanah  ditekan atau dipadatkan di  sekitar pangkal batang bibit nanas agar tidak mudah roboh dan akar  tanaman dapat kontak langsung dengan air tanah. 
  • Lakukan   penyiraman hingga tanah Lembab dan basah.
  • penanaman      bibit  nanas jangan  terlalu  dalam.  Tanam bibit nanas sedalam 3-5 cm bagian pangkal batang tertimbun tanah menyebabkan bibit mudah busuk.

4.   Penjarangan dan Penyulaman

Penjarangan   nanas  tidak dilakukan  karena tanaman nanas  spesifik dan  tidak berbentuk pohon. Kegiatan   penyulaman    nanas diperlukan sebab   ceding-ceding (tunas) bibit nanas tidak tumbuh karena kesalahan    teknis penanaman atau faktor bibit. 

5.  Penyiangan

Penyiangan     diperlukan untuk membersihkan kebun nanas dari rumput   Liar  dan gulma pesaing tanaman nanas dalam hal kebutuhan air, unsur  hara, dan sinar matahari. Rumput Liar sering menjadi sarang penyakit.   Waktu   penyiangan bergantung pada pertumbuhan rumput liar di kebun,   namun untuk menghemat biaya penyiangan dilakukan bersamaan dengan   kegiatan    pemupukan. Cara penyiangan      dilakukan dengan mencabut rumput   dengan tangan kored/cangkul.   Tanah  di sekitar bedengan digemburkan   dan pada pangkal  batang nanas sehingga   membentuk   petak

6. Pembubunan (Penimbunan Tanah)

Pembubunan diperlukan dalam  penanaman   nanas, dilakukan    pada tepi  bedengan seringkali Longsor ketika diairi. Pembubunan sebaiknya mengambil tanah  dari   selokan atau  parit di sekeliling bedengan, agar bedengan menjadi Lebih   tinggi  dan   parit menjadi Lebih dalam sehingga pengairan menjadi  normal  kembali.  Pembubunan berfungsi   untuk memperbaiki struktur   tanah   dan akar  yang keluar di permukaan   tanah agar tertutup  kembali  sehingga   tanaman  nanas berdiri   kuat.

7.  Perempalan / Pemangkasan

Bagian yang perlu dipangkas adalah bibit  yang baru ditanam setinggi 80 cm, tunas yang tumbuh di  bawah 60 cm, tunas-tunas ujung  beberapa ruas dari pucuk, 4-6 mata dan bekas tangkai buah, knop yang tidak  subur, cabang  yang berpenyakit   serta tidak produktif, cabang yang menyulitkan pelengkungan, ranting atau daun yang menutupi    buah.  Pemangkasan   dilakukan   sejak umur  3 bulan hingga didapat bentuk yang diinginkan (4-5 tahun).
Panduan Budi Daya Nanas yang benar pdf

8.  Pemupukan

Pemupukan  dilakukan  setelah tanaman  berumur   2-3 bulan  dengan pupuk  buatan.   Pemupukan  susulan berikutnya   diulang  tiap 3-4 bulan sekali  sampai  tanaman berbunga   dan  berbuah.  Jenis  dan dosis  pupuk yang digunakan sebagai berikut.

a.   Pupuk   NPK Tablet (Pamafert)
Komposisi  kandungan N-P2O5-K2O-MgO-CaO     adalah 17-8-12-0-2+ mikro. Bentuk pupuk berupa tablet   dengan berat 4 gram per tablet.   Dosis   yang dianjurkan adalah satu  tablet  setiap. tanaman.

b.    Pupuk Tunggal Berupa   Campuran  ZA,  TSP,   atau SP-36 dan KCL.
Dosis pertama   yang dianjurkan   adalah ZA 100 kg +TSP  atau  SP-36 60 kg  +  KCL 50 kg per hektar.  Pupuk susulan diulang setiap 4 bulan sekali dengan   dosis yang  sama.
Dosis kedua yang dianjurkan   adalah mulai  umur  3  bulan setelah tanam dipupuk  dengan ZA  125 kg  atau urea 62,5 kg  +  TSP  atau SP-36 75 kg/ha.  Pada umur 6 bulan  dipupuk  kandang  10 ton/ha.

Cara   pemberian      pupuk dibenamkan   atau   dimasukkan    ke  parit sedalam 10-15 cm  di. antara barisan tanaman   nanas,   kemudian ditutup  dengan tanah.  Adapun    cara Lain,   yaitu disemprotkan pada daun terutama pupuk nitrogen   dengan dosis  40  gram urea per Liter atau  ± 900 Liter Larutan  urea per hektar.

9.   Pengairan  dan Penyiraman

Sekalipun tanaman nanas tahan terhadap iklim    kering, namun untuk  pertumbuhan  tanaman  yang optimal  diperlukan air yang cukup. Pengairan/penyiraman dilakukan 1-2   kali  dalam seminggu atau bergantung keadaan cuaca. Tanaman  nanas dewasa masih perlu pengairan untuk merangsang  pembungaan     dan   pembuahan   secara maksimal.   Pengairan   dilakukan 2 minggu    sekali.  Tanah  yang terlalu kering  dapat menyebabkan     pertumbuhan   nanas kerdil   dan buahnya kecil-kecil.   Waktu  pengairan   yang paling   baik adalah sore dan pagi hari  dengan menggunakan mesin penyemprot.

D. Hama  dan Penyakit

1.  Hama

a. Penggerak    Buah (Theda basilides  geyer) Ciri-ciri   hama ini seperti berikut.

  • Berupa kupu-kupu    berwarna cokelat    dan    kupu-kupu betina meletakkan      telurnya  pada permukaan      buah, kemudian   menetas menjadi Larva.
  • Bentuk   Larva  pada bagian tubuh atas cembung,    bagian bawah  datar, dan tubuh  tertutup bulu-bulu   halus pendek.


Gejala hama ini seperti berikut.
  • Menyerang  buah dengan cara melubangi   daging buah.
  • Buah nanas yang diserang  hama ini  berlubang  dan mengeluarkan   getah, kemudian  membusuk  karena  diikuti serangan cendawan   atau bakteri.


Pengendalian    hama ini seperti berikut.
  • Nonkimiawi dengan  menjaga kebersihan  kebun .dan membuang   bagian tanaman yang terserang hama.
  • Kimiawi dengan menyemprot   insektisida yang mangkus dan sangkil, seperti Basudin  60 EC  atau Thiodan  35 EC pada konsentrasi   yang dianjurkan.

b. Kumbang  (Carpophilus   hemipterus L.) 

Ciri-ciri hama ini seperti berikut.
1)  Berupa kumbang  kecil dan berwarna  cokelat atau hitam.
2) Larva  berwarna putih kekuningan, berambut tipis, dan bentuk Langsing  berkaki  enam.

hama kumbang nanas

Gambar 3.1:  Hama  kumbang yang menyerang luka pada nanas.

Gejala    hama     ini  adaLah  menyerang   tanaman    nanas  yang uka  sehingga   bergetah   dan  busuk  oLeh   mikroorganisme   Lain (cendawan      dan  bakteri).   Hama ini  dapat  dikendaLikan dengan cara menjaga  kebersihan  kebun dan  pemberian  insektisida.

c.    Lalat    Buah (Atherigona  sp.)

Ciri-ciri    hama ini adaLah berupa lalat  berukuran  kecil. Hama ini meletakkan  telurnya  pada bekas Luka  bagian  buah,  kemudian menjadi   larva berwarna  putih.

lalat buah pada nanas

Gambar   3.2:  Lalat  buah yang menyerang    daging   buah nanas.

Gejala hama ini adalah   merusakan/memakan    daging  buah Hingga menyebabkan busuk Lunak.
2)   kimiawi  dengan cara disemprot  insektisida  yang efe dan  efisien, seperti Thiodan   35 EC atau  Basudin  EC   pada konsentrasi   yang  dianjurkan.

d.    Thrips  (Holopothrips ananasi Da Costa Lima)

Ciri   hama ini adalah tubuh  tipis  berukuran   sangat  kecil panjang sekitar  1,5    mm,  berwarna cokelat, dan bermata   besar.

hama thrips

Gambar 3.3:  Hama  thrips   yang mengisap   cairang sel  daun nanas.
Gejalanya,  yaitu menyerang  tanaman dengan cara mengisap cairan sel daun sehingga menimbulkan    bintik-bintik berwarna perak. Pada tingkat serangan yang berat   dapat menyebabkan pertumbuhan    tanaman muda terhambat.
Hama ini dapat dikendalikan   dengan cara seperti berikut.
1) Nonkimiawi dapat dilakukan  dengan  menjaga  kebersihan kebun  dan mengurangi   ragam  tanaman inang.
2) Kimiawi  dilakukan dengan    penyemprotan     insektisida, seperti Mitac 200 EC atau Dicarol  25 SP pada  konsentrasi yang dianjurkan.

e.   Sisik (Diaspis  bromeliae kerne)

Ciri hama  ini adalah berupa serangga berukuran   kecil dengan diameters 2,5 mm, bulat dan datar, berwarna   putih kekuningan/ keabu-abuan, bergerombol    menutupi buah serta daun sehingga menyebabkan ukuran buah kecil. Efek lainnya menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat.
Hama  ini dapat dikendalikan dengan cara menyemprotkan insektisida Decis  2,5 EC  atau Curacron  500 EC  pada konsentrasi yang dianjurkan.

f.    Ulat Buah (Tmolus echinon L)

Ciri  hama ini berupa serangga pada usia muda dan pada usia dewasa berupa kupu-kupu berwarna cokelat serta larva/ulat tertutup  rambut halus serta kepalanya kecil.


Gambar 3.4:  Ulat buah yang menyerang buah nanas dengan cara menggerek membuat lubang.
Gejala  hama  rm menyerang    buah  nanas  dengan   cara menggerek     dan   mernbuat     lubang    yang    menyebabkan      buah berlubang,    bergetah,    dan membusuk.

Pengendalian  hama ini dapat  dilakukan dengan  mengumpulkan / membunuh  ulat secara  mekanis, serta disemprot  insektisida:   Buldok 25 EC  atau  Thiodan  35 EC  pada konsentrasi   yang  dianjurkan.
Hama  lain berupa   rayap,   tikus,   nematoda,    bintil   akar, dan kutu  tepung   jeruk  terkadang    menyerang   tanaman    nanas.

2.  Penyakit

a.   Busuk Hati dan  Busuk Akar

Penyebab penyakit ini adalah cendawan Phytophthora parasitica waterh dan P. cinnamomi  rands. Penyakit busuk hati disebut hearth rot.  Adapun busuk  akar dinamakan root rot. Penyebaran penyakit dibantu  bermacam-macam  tanaman   inang,  air yang mengalir, alat- alat  pertanian, curah hujan tinggi,  tanah  yang mengandung   bahan organik, dan kelembaban  tanah  tinggi  antara  25-35 EC,

penyakit busuk hati

Gambar 3.5: Phytophthora parositica waterh  penyebab   timbulnya penyakit busuk  hati.

Gejala penyakit pada daun terjadi   perubahan    warna  menjadi hijau belang belang  dan    ujungnya      busuk    karena    sel tumbuhannya mati sehingga   berwarna   gelap,  daun-daun mudah dicabut bagian  pangkalnya  karena  membusuk   dengan   bau busuk berwarna cokelat,   dan akhirnya  tanaman   mati.  Pembusukan terjadi pada sistem   perakaran.

penyakit ini  dapat  dikendaLikan dengan  cara seperti   berikut.
1) nonkimiawi   dilakukan     dengan    cara   perbaikan     pengairan tanah,  mengurangi   keLembapan sekitar  kebun,  dan memotong/ mencabut    tanaman    yang  sakit.
2) Kimiawi  dengan    penceLupan    bibit   daLam  Larutan  fungisida sebelum   tanam,    seperti    Dithane   M-45 atau   BenLate.

b. Busuk    PangkaL
Penyebab     penyakit     ini   adaLah    cendawan      ThieLaviopsis oaradoxa  (de seyn)   hohn  atau   Ceratocystis   paradoxa   (Dade)  C. moreo. Penyakit     ini  sering   juga   disebut    base   rot.   Penyebaran penyakit ini dibantu  tanaman   inangnya,  adanya   luka-luka   mekanis pada tanarnan,  angin,   hujan,  dan  tanah.

Gejalanya yaitu  pada  bagian  pangkaL batang,  daun,  buah,  dan bibit menampak kan gejala busuk lunak berwarna  cokeLat  atau hitam, Berbau khas atau  bercak-bercak   putih  kekuning-kuningan.
Pengendalian penyakit    ini   dapat  dilakukan    dengan    cara

1) Nonkimia dengan melakukan  penyimpanan  bibit sementara sebelum penanaman agar   luka  cepat    sembuh,  menanam   bibit pada cuaca kering menghindari luka-Luka   mekanis.
2) Kimiawi dengan perendaman  bibit   dalam  larutan fungisida

c.    Penyakit  Bercak Gabus
Penyakit  adalah busuk  bercak  gabus pada buah disebabkan oleh cendawan Pinicillium funiculosum thorn, busuk bibit oleh cendawan   Pythium  sp., layu dan bercak kuning oleh virus  yang belum diketahui secara pasti jenisnya.

penyakit bercak daun

Gambar 3.6: Cendawan Pythium sp.
Pengendalian    penyakit   ini harus dilakukan secara terpadu. Meliputi,  penggunaan bibit yang sehat, perbaikan kultur  teknik budi  daya secara  intensif,    pemotongan/pencabutan, dan pemusnahan  tanaman yang  sakit.

3.  Gulma

Penurunan produksi nanas salah  satunya  dapat  disebabkan dominannya gulma karena pemberian  mulsa yang  kurang baik sehingga pertumbuhan rumput subur, 

E. Panen

1. Ciri dan Umur  Panen

Panen  buah nanas dilakukan   setelah nanas berumur  12-24  bulan, bergantung     pada  jenis bibit yang digunakan. Bi bit yang berasal dari mahkota     bunga, berbuah hingga panen setelah berumur 24 bulan. Tanaman    yang berasal dari tunas batang dipanen setelah  umur 18 bulan, sedangkan tunas akar setelah berumur 12 bulan.
Ciri-ciri buah nanas yang siap dipanen:
a. mahkota buah terbuka;
b. tangkai berubah mengkerut; mata   buah Lebih mendatar, besar, dan bentuknya bulat; warna  bagian dasar buah kuning;
c. timbul   aroma nanas yang harum dan khas.

2. Cara Panen

Tata  cara    panen buah nanas, yaitu  memilih buah nanas yang menunjukkan   tanda-tanda  siap panen. Adapun   tanda tanaman siap
Panen adalah pangkal tangkai buah dipotong secara mendatar atau miring dengan pisau   tajam dan steril. Pemanenan dilakukan secara hati hati tidak rusak  dan memar.

3. Periode Panen

Tanaman nanas  dipanen    setelah  berumur 12 sampai  24 bulan. Pemanenan buah nanas dilakukan bertahap sampai tiga  kali. Panen Panen pertama 25%, kedua  50%,  dan ketiga 25%  dari jumlah yang berumur 4-5 tahun perlu diremajakan karena pertumbuhannnya lambat dan buahnya kecil.   Ada pun cara peremajaan adalah membongkar seluruh   tanaman  nanas   untuk diganti dengan bi bit yang baru. Penyiapan   Lahan hingga penanaman dilakukan   dengan bercocok  tanam pada Lahan yang baru.

4.  Perkiraan Produksi

Potensi produksi per hektar  pada tanaman   nanas yang  dibudidaya- kan intensif dapat mencapai  38-75 ton/hektare. Pada umumnya rata- rata 20 ton/hektar, bergantung   jenis nanas dan sistem tanam.

F.   Pascapanen

Buah nanas termasuk komoditi   buah yang mudah rusak, susut, dan cepat  busuk. Oleh karena itu,  setelah  panen  memerlukan penanganan pascapanen yang memadai. Adapun penanganan yang memadai  adalah sebagai berikut.

1. Pengumpulan

Setelah panen dilakukan, pengumpulan buah ditempat  penampungan hasil atau gudang  sortasi.

2.   Penyortiran  (Pemilihan)  dan Penggolongan

Kegiatan  pemilihan  dimulai dengan  mernisahkan  buah yang rusak, memar,  busuk, atau mentah secara tersendiri dari buah yang bagus dan normal. Klasifikasi buah berdasarkan bentuk dan ukuran yang seragam,   jenis maupun  tingkat kematangannya.

3.  Penyimpanan

Penyimpanan dilakukan jika harga tu run sehingga  untuk menunqqu harga naik maka dilakukan penyimpanan.  Buah nanas biasanya disimpan dalam peti kemas dalam  ruangan  dingin  yang  suhunya  sekitar  5 °C.

4.   Pengemasan dan Pengangkutan

Kegiatan  pengemasan dimulai  dengan mengeluarkan buah nanas dari lemari pengeraman, lalu dipilih (sortasi)  berdasarkan tingkat kerusakannya agar  seragam.  Kemudian, buah  nanas dibungkus dengan    kertas pembungkus, lalu dikemas dalam keranjang bambu atau peti kayu. Pengemasan dapat jug a menggunakan kotak  karton bergelombang. Ukuran  tempat  pengemasan, yaitu 60 x 30 x 30 cm yang  diberi lubang ventilasi. Proses pengangkutan dimulai  dengan memasukkan   peti kemas secara teratur pada alat pengangkutan,   buah nanas diangkut, dan dipasarkan.

Nanas dapat dikemas dalam keranjang  barn bu, peti kayu, ataupun karton dengan atau  tanpa  bahan  penyekat dengan berat  bersih maksinium 40 kg,  atau diikat dengan tali. Setiap ikatan terdiri atas maksimum  10 buah nanas. Pemberian   Label atau merek untuk nanas dalam kemasan  pada bagian Luar kemasan    bertuliskan:
a.   nama barang;
b.   jenis mutu;
c.   nama/kode perusahaan/eksportir;
d.   berat bersih;
e.   junilah nanas/kemasan;
f.   daerah asal;
g.  produksi Indonesia;
h.  tempat/negara tujuan.

silakan anda download Panduan Budi Daya Nanas yang benar pdf
Panduan Budi Daya Nanas yang benar pdf

Demikian cara menanam nanas atau cara budidaya nanas yang benar. Anda juga bisa melakukan kombinasi langkah langkah penanaman agar hasilnya maksimal.

Baca Juga
Jenis jenis nanas di indonesia manfaat dan pembudidayaan
Sejarah dan asal usul nanas
LihatTutupKomentar