Perbedaan Cara Menanam Bawang Merah Modern dan Konvensional
Seiring perkembangan jaman kini budidaya bawang merah sudah dapat dilaksanakan untuk setiap musim apapun. Bisa dilaksanakan budidaya musim hujan bisa musim kemarau. Dan yang lebih hebatnya sekarang berkembang teknik budidaya bawang merah itu. Faktor lahan sempit sudah tak menjadi kendala karena sudah banyak yang mengembangkan inovasi pertanian untuk mengatasi ketergantungan lahan. Hari ini kami akan mengulas 2 perbedaan mendasar cara menanam bawang merah modern dan konvensional.
Tahun 1980an adalah tahun revolusi besar bagi dunia pertanian karena tahun tersebut industri pupuk dan industri kimia dan industri alat pertanian berkembang pesat sekali. Dulu seorang petani sangat tergantung dari musim. Misalkan musim penghujan maka mereka tahunya hanya menanam padi saja dan jika musim kemarau melanda tanah akhirnya dibiarkan.
pertanian modern |
Jarang sekali petani tertarik pada seni pertanian bawang merah karena dipandang sudah dalam pembudidayaannnya namun seiring dengan inovasi inovasi yang terbaru banyak sudah yang tertarikmembudidayakannnya.
Tahun 2000 adalah titik balik dari kondisi lahan pertanian yang semakin kritis karena penggunaan penggunaan bahan bahan pestisida ditambah dengan semakin tingginya kesadaran manusia akan pentingnya menjaga lingkungan terlebih menjaga kesehatan manusia. Studi penelitian mengemukakan bahwa kadar DDT dalam darah manusia rata rata sudah diambang batas, sebab itu banyak bermunculan berbagai penyakit penyakit yang sekarang dirasakan manusia. Ternyata kemajuan industri kimia lama lama juga memiliki imbas negatif bagi ekosistem manusia.
Kembali ke topik, lalu apa itu pertanian konvensional atau tradisional dan apa itu pertanian modern. Apa implikasinyaterhadap budidaya bawang merah? Kita sepakati dulu ya petani bawang merah konvensional adalah petani bawang kita tarik 20 tahun yang lalu dan petani bawang merah morn adalah masa kita sekarang ini.
Dari dua definisi tersebut maka kita bisa memasukan cara menanam bawang merah ada dua kategori yakni cara menanam bawang merah konvensional dan cara menanam bawang merah modern. Masing masing akan kita kaji lebih mendetile pada uraian penjelasan dibawah ini.
A. Cara menanam bawang merah konvensional
Ciri ciri
• Mengandalkan lahan yang luas.
Pada petani bawang merah model ini sangat mengandalkan lahan yang luas agar hasilnya maksimal. Semakin luas maka akan semakin banyak pula hasilnya. Kalau dulu yang namanya petani ya yang punya sawah atau ladang, sekarang tak sama lagi kita yang kantoran saja misalkan juga bisa bertani sambil menghias halaman rumah kita dengan tanaman produktif seperti bawang merah, cabai, tomat, sawi, bayam dan yang lainnya.
• Sangat tergantung dengan musim tanam
Jika musim kemarau melanda maka banyak petani bawang tadah hujan yang tidak menanam namun tidak begitu bagi pertanian yang mengandalkan irigasi lahan atau sawah, mereka tetap bisa menanam meskipun dimusim kemarau.
Menggunakan teknologi yang sederhana
• Semua mungkin menggunakan peralatan sederhana,
Belum memanfaatkan inovasi tegnologi terbaru yang ramah lingkungan
• Mengandalkan pupuk dan obat obatan kimia berlebihan dalam meningkatkan hasil produksi
Banyak petanitradisional yang tak memahami bahwa penggunaan zat kimia pupuk dan pestisida terus menerus pada lahan akan meyebabkan kerusakan lingkungan dan ekosistem tanah itu sendiri. Tanah jadi stres, tidak subur dan mudah kering, struktur tanah menjadi keras dan unsur hara serta organiknya mulai hilang. Zat kimia itu banyak yang membunuh habitat mikroorganisme yang menjaga kesuburan tanah. Apa yang akan terjadi jika kita menggunakan zat zat kimia semacam pupuk dan pestisida kimia? Mikroorganisme mati dan tidak mampu mengurai daun daun sebagai pupuk alami.
- Mengandalkan kuantitas atau jumlah hasil panen ketimbang kualitas hasil panen.
Banyak petani tradional yang dipiirkan hanya hasil panen saja yang penting untung saja tidak memikirkan apa akibat yang akan terjadi pada lahan pertanian dan pada kesehatan manusia. Padahal jika petani bersabar dengan penggunaan pupuk kandang itu dalam jangka waktu lama tanah juga subur selalu tidak harus menggunakan pupuk kimia. Struktur tanahnya juga akan gembur dan subur sehingga panen berikutnya akan semakin meningkat bertahap dan berkala. Tidak seperti penggunaan pupuk kimia, jika pupuk kimia maka hasil sekarang banyak namun lama kelamaan akan semakin sedikit dan imbasnya apa? Jika struktur tanah kering dan stres maka anak cucu kita sudah tak bisa menggunakan lagi, sudah tidak subur lagi.
B. Cara menanam bawang merah modern
Ciri ciri
• Tidak bergantung pada kepemilikan lahan yang luas
Orang yang tak punya lahan luas pun bisa menanam bawang merah, berbagai inovasi telah dikembangkan seperti menanam bawang merah dengan menggunakan pot atau dalam polybag, dengan menggunakan sistem hidroponik atau petani hidroponik.
• Tidak bergantung musim tanam
Karena area pertaniannya didesain dengan lahan sempit dan pengairan nya mencukupi maka musim pun tak menjadi kendala. Jika musim kemarau tiba air dari sibel atau alat pompa air sudah dapat mencukupi kebutuhan tanaman. Jika musim hujan tiba maka bisa menggunakan atap buatan dari fiber bening selayak rumah kebun. Ini akan menghindarkan dari terlalu berlebih air. Stok air dalam polybag misalkan juga tuntas jadi tanaman tetap aman dan nyaman. Misal lagi tanaman hidroponik juga efisien dalam menggunakan air dan pupuk.
• Menerapkan teknologi tepat guna
Misalkan anda menanam bawang merah hidroponik maka anda sudah menerapkan tegnologi pertanian modern, Polybag juga demikian. Bisa dibilang petani yang demikian disebut petani cerdas. Pengetahuan yang luas tentang teknologi pertanian, inovasi dan peduli lingkungan.
• Sudah beralih ke pupuk organik
Jaman sekarang pupuk organik tidak seperti dulu. Dulu pupuk organik tahu nya ya kotoran hewan, bisa sapi, kerbau, kambing, ayam dan unggas lainnya. Cenderung membuat jijik. Berbeda dengan sekarang, banyak pupuk organik yang secara tampilan sudah seperti pupuk pupuk kimia saja, rapi dan elegan. Tidak pula membuat jijik.
Penggunaan pupuk organik dan pestisida organik sudah beberapa tahun ini digalakkan. Ketergantungan pupuk kimia menyebabkan harga pupuk sudah tak sebanding dengan hasil pertanian yang diperoleh. Ongkos budidaya dalam bertani juga mahal. Maka dari itu harga mahal karena banyak yang sudah tidak mampu menggarap sawah nya untuk kebutuhan pangan negara. Akibatnya keran impor bawang merah dan komoditas lainnya pun dibuka untuk menahan laju harga pasar, harga impor lebih murah dan barang lebih bagus.
Kalau begini negara kita nanti Cuma jadi lahan untuk pemasaran produk asing kan. Solusi yang tepat adalah menggalakkan pertanian modern. Dengan cara menanam bawang merah dan komoditas lainnya secara modern, menerapkan teknologi tepat guna, menekan ketergantungan pupuk dan pestisida kimia maka kelak negara kita akan berjaya lagi. Ingat dulu kita adalah pengekspor bawang merah terbesar di asia lho. Sekarang justru sebaliknya.
Mari kita kembali ke era keemasan kita dengan menerapkan pertanian organik. Sekian artikel tentang perbedaan antara cara menanam bawang merah modern dan konvensional tradisional. Semoga bermanfaat dan bisa sebagai inspirasi.